Pati, ISKNEWS.COM – Dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) saat ini bukan lagi menjadi patokan utama kelulusan untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat saat ini. Meski begitu, keikutsertaan siswa dalam UN menjadi syarat utama dalam kelulusannya. Juga, siswa tetap serius mengerjakan UN sebagai pemetaan sekolah terbaik.
“Jadi kelulusannya memang lebih dilihat dari nilai Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) yang kemudian akan dirapatkan sekolah dengan masing-masing dewan guru atau menggunakan sistem manajemen berbasis sekolah,” jelas Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah, Sunoto.
Meski begitu, bagi siswa yang tidak mengikuti tahapan UN dipastikan tidak akan lulus. Mengingat, keikutsertaan UN baik berbasis komputer maupun kertas dan pensil menjadi syarat mutlak.
Sunoto melanjutkan, untuk pelaksanaan UNBK rencananya akan diumumkan pada tanggal 2 Mei 2018. Sementara pengumuman kelulusan siswa peserta akan dihelat sehari usai pengumuman UN atau tepatnya tanggal 3 Mei mendatang.
“Meski USBN digelar di sekolah, tetapi bentuk pengawasan dari pusat juga masih penting. Bahkan soal 75 persen dibuat oleh pusat, baru sisanya yang 25 persen dibuat oleh daerah,” terangnya.
Terpisah, Ketua MKKS, Kepala BP2MK, Santosa mengatakan, tahun ini UN tidak lagi menjadi patokan kelulusan siswa. Meski begitu dia melihat para siswa tetap serius dalam mengerjakannya.
“Karena mungkin sebagai pemetaan itu, mereka ingin sekolahnya mendapat penilaian yang baik. Tentu itu juga akan berdampak pada mereka.” imbuhnya. (AM/RM)