Tak Terawat Taman di TBK Yang Dibangun Dengan Anggaran Rp 1 M

oleh -1,119 kali dibaca

Kudus, isknews.com– Memprihatinkan. Itulah gambaran yang tampak pada taman yang ada Terminal Bakalan Krapyak (TBK), Kabupaten Kudus. Taman yang membujur dari utara ke selatan, di sisi barat areal TBK itu, kini kondisinya terkesan tidak terawat. Padahal taman tersebut pembangunannya menghabiskan anggaran hampr 1 miliar.
Pantuan isknews.com, Minggu (28/05), di TBK yang letaknya di Desa Bakalan Krapyak, Kecamatan Kaliwungu, Kabupeten Kudus itu, mendapati kondisi taman yang lama tidak terurus. Selain rerumputan yang mengering di hampir semua permukaan taman, juga tanaman hias, daun-daunnya banyak yang tumbuh liar dan sebagian berwarna kuning, diduga karena jarang dipangkas dan disiram air. Hanya pohon peneduh yang beberapa diantaranya masih hijau dan segar.
Masih ada lagi keadaan yang juga memprihatinkan. Disekeliling taman, dalam rangka pengamanan, dipasang kawat berduri yang diikat pada tiang besi. Namun kawat pembatas taman kini terlepas dari ikatanya pada tiang besi, sehingga melintang di atas tanah.
Taman tersebut menempati atau dibangun di atas lahan bekas warung makan dan lapak pedagang kaki lima (pkl), berukuran panjang puluhan meter dan lebar rata-rata 2,5 – 3 meter, dibangun dengan menelan beaya hampir Rp 1 miliar, pada TA 2016 lalu.
Kepala Bidang (Kabid) Keselamatan dan Sarana, Sunyoto, dalam keterangannya (pada waktu itu), kepada isknews.com, pengadaan taman di TBK itu, dimaksudkan untuk menghadirkan suasana yang sejuk dan segar TBK, sehingga pengunjung maupun pihak-pihak yang setiap hari beraktifitas di TBK, bisa merasa senang dan nyaman. “Bagi pengunjung yang kebanyakan para peziarah yang rata-rata datang dari tempat yang jauh, diharapkan dengan adanya taman itu, bisa mengurangi rasa penat dan capek. Sedang bagi yang beraktivitas di TBK, seperti usaha warung makan dan pkl, serta jasa angkutan seperti angkudes, becak dan ojek, diharapkan bisa lebih bersemangat bekerja.”
Selain sebagai penambahan fasilitas, ungkapnya lanjut, taman yang dibangun dengan beaya sebesar hampir Rp 1 milyar, atau tepatnya Rp 963.400.000 itu, juga sekaligus berfungsi sebagai pembatas areal parkir TBK dengan tempat parkir angkutan umum di sebelah selatan, serta tanah milik warga di sebelah utara. Posisi taman memanjang dari utara, di pintu masuk bis wisata, sampai diujung selatan di pintu keluar pengunjung ke pangkalan angkutan umum. “Terdiri dari empat bagian yang terpisah karena menyesuaikan letak lahan, taman itu ditanami beragam tanaman hias dan bunga warna-warni, serta sejumlah tanaman peneduh pohon palem dan trembesi.” (DM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :