Kudus, ISKNEWS.COM – Disinggung mengenai kriteria calon pendampingnya dalam Pilkada Kudus 2018, Tamzil menyebut minimal sama dengan wakilnya dulu saat menjabat yaitu Noor Haniah. ”Intinya memiliki chemistry, bisa bekerjasama dan mendukung kinerja bupatinya, minimal seperti Bu Haniah,” katanya saat menggelar jumpa pers di RM Ulam Sari, Senin (13/11/2017).
Nama Haniah memang sudah mencuat sejak awal bulan ini. Santer diisukan Tamzil memang ngotot ingin menggandeng Haniah kembali mendampinginya dalam memimpin Kota Kretek. Bahkan kabar menyebut Haniah didukung loyalisnya yang merupakan kader PDI Perjuangan.
”Kita tunggu saja nanti hasilnya, yang pasti kami sudah menjalin komunikasi dengan beberapa tokoh yang potensial, salah satunya Bu Haniah,” tutur Tamzil.
Menanggapi hal itu, Noor Haniah saat dikonfirmasi ISKNEWS.COM masih enggan berkomentar. ”No Comment dulu, belum berani berbicara,” ujarnya.
Meski begitu Haniah mengakui Tamzil telah datang ke rumahnya untuk silaturahmi dan berkomunikasi terkait keinginan mantan pasangannya itu. ”Benar, Pak Tamzil sudah silaturahmi ke rumah dan mengatakan ingin menggandeng menjadi wakilnya,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Partai Hanura akhirnya menjatuhkan pilihan kepada mantan Bupati Kudus 2003-2008 Muhammad Tamzil, dalam gelaran Pilkada 2018 sebagai bakal calon Bupati Kudus (Bacabup) periode 2018-2023.
Kepastian rekomendasi kepada Bapak Persiku ini secara resmi telah disampaikan perwakilan DPP Hanura Ketua Dewan Pembina wilayah 3 (Jateng/DIY) Sudewo, saat menggelar jumpa pers di RM Ulam Sari Kudus, Senin (13/11/2017).
”Hari ini kami sampaikan secara resmi mengusung Pak Tamzil sebagai calon bupati Kudus periode 2018-2023,” ujarnya.
Terkait wakilnya Sudewo menyerahkan sepenuhnya kepada Tamzil. ”Bebas, intinya kami mendukung. Bahkan kami tidak mengajukan kader internal untuk menjadi wakilnya Pak Tamzil,” pungkasnya. (MK)
