Pati, isknews.com – Maraknya pengajian agama Islam melalui media elektronik pemancar radio menjadi perhatian serius oleh para petinggi Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama’ Kecamatan Pucakwangi Pati Jawa Tengah.
Bukan hanya itu saja, berbagai artikel tentang ajaran Agama Islam melalui berbagai situs online juga sering dijumpai di media sosial. Eronisnya, artikel tak bertuan yang tidak memiliki referensi kuat menjadi santapan liar para pembaca dari barbagai kalangan.
Menyikapi hal tersebut, Minggu, (16/7/2017) Ketua Tanfidziyah MWC NU Pucakwangi, Muhammad Yasin dalam pidatonya yang dikemas dalam halal bihalal menyampaikan gagasannya untuk mendirikan studio radio, media cetak (buletin mingguan) serta media online yang berbadan hukum.
” Sekarang eranya digital, maka untuk menangkal informasi yang menyesatkan dengan kedok agama, kita dirikan stodio radio dan media lainnya”. Tegasnya.
Menurutnya, banyaknya kelompok pengajian yang isinya menghujat dan membenci umat agama lain perlu mendapatkan perhatian serius. Jika tidak, lanjutnya, akan menjadi benalu dan mengancam keutuhan NKRI.
” Tidak bisa dibiarkan, sebagai generasi NU kita mesti ambil tindakan nyata. Jika kita biarkan maka akan membahayakan generasi mendatang “. Imbuhnya.
Dalam pidato kyai yang punya suara emas ini, ia bercerita dan sedikit menyinggung tentang ormas Islam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang sekarang menjadi perhatian khusus oleh pemerintahan.
” Awalnya saya tidak percaya, HTI di Pati ini benar ada apa tidak. Eh, ternyata Ketuanya tetangga saya sendiri satu Kecamatan “. Kelakarnya.
Usai acara, gagasan tersebut langsung dirapatkan dan mendapatkan respons positif dengan anggaran dana awal 40 juta ditanggung 20 Ranting. Serta rencananya akan dimulai pada bulan agustus mendatang. (Wr)
