Pati, isknews.com (Lintas Pati) – Badan Informasi Geospasial langsungkan temu kerja batas wilayah administrasi kepada ratusan kepala desa dan kepala kecamatan di Pendapa Kabupaten Pati, Rabu (06/09/2017). Hal itu dilakukan untuk memastikan batas wilayah administrasi desa/kelurahan secara kartometrik.
“Program penataan batas desa ini, ditujukan untuk seluruh desa seluruh Indonesia. Kami sudah melangsungkan penataan 8 ribu desa, termasuk di Pati,” papar Kepala Pusat Pemetaan Batas Wilayah Badan Informasi Geospasial, Tri Patmasari, dalam pidatonya.
Dengan begitu, lanjutnya, program-program pembangunan yang dilakukan oleh desa, maupun kecamatan akan lebih efisien. Selain itu, juga bisa meminimalisir adanya konflik agraria, seumpama terjadi.
“Di Kabupaten Pati ini ada sebanyak 401 desa dan 5 kelurahan dari 21 kecamatan. Dengan ini, agar mempersiapkan batas-batas wilayahnya supaya dapat diketahui secara pasti luas wilayah dan perbatasannya. Tadi kami juga membagikan peta batas wilayah kurang lebih 406,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Pati Haryanto mengatakan, di Bumi Mina Tani secara administratif batas desa masih belum terdokumentasi, untuk itu dengan adanya temu kerja ini diharapkan mampu mengetahui batas desa dengan bukti dan sesuai fakta.
“Seiring pembaruan zaman, beberapa tanda batas wilayah desa hilang, tapi dokumennya yang dibuat pada zaman belanda masih ada. Sehingga, dengan adanya temu kerja ini, kita punya dokumen terbaru berkenaan batas wilayah desa,” ungkapnya.
Ditambahkan, pada tahun 2015 dia mengaku telah melakukan pendataan batas wilayah Kabupaten Pati. Untuk itu, dia sangat menyambut baik adanya temu kerja batas wilayah administrasi desa dari Pusat Pemetaan Batas Wilayah Badan Informasi Geospasial.
“Pendataan batas wilayah desa ini terlihat mudah, tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama. Kalau pendataan Kabupaten Pati telah kami lakukan, pertama di perbatasan Blora, dilanjut Grobogan dan terakhir perbatasan Kabupaten Kudus,” tandasnya. (Wr)
