Umat Buddha Pati Helat Dharma Waisak 2562 BE

oleh -821 kali dibaca
Umat Buddha Pati Helat Dharma Waisak 2562 BE
Foto: Umat Budha yang tergabung kedalam Keluarga Besar Umat Budha Vihara Budhayana Pati saat menggelar Dharma Waisak. (Istimewa)

Pati, ISKNEWS.COM – Umat Budha Bumi Mina Tani menghelat Dharma Waisak 2562 BE yang digelar di Vihara Budhayana Dukuh Gembleb, Desa Sutoharjo, Kecamatan Pati Kota, Sabtu (02-06-2018) sore.

Bertajuk “Harmoni dalam Kebhinekaan Untuk Bangsa” (Sabbe Satta Bavantu Sukitata, Semoga Semua Makhluk Berbahagia, Namo Sangyang Adi Budhaya, Namo Budhaya) umat Budha yang tergabung dalam Keluarga Besar Umat Budha Vihara Budhayana Pati terlihat khusuk dalam kegiatan tersebut.

Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) Provinsi Jateng, Romo Sadewa Putra mengatakan, Hari Trisuci Waisak sendiri merupakan peringatan tiga peristiwa penting dalam ajaran Buddha. Yakni kelahiran Sidharta Gautama, Sang Buddha mencapai penerangan sempurna, dan wafat Buddha Gautama.

“Waisak mengingatkan kita tentang pentingnya memberi kebajikan dan melakukan perbuatan baik, dimana semua praktek itu dibutuhkan di dunia saat ini,” tuturnya.

Umat Buddha Pati Helat Dharma Waisak 2562 BE
Foto: Umat Budha yang tergabung kedalam Keluarga Besar Umat Budha Vihara Budhayana Pati saat menggelar Dharma Waisak. (Istimewa)

Untuk itu, lanjutnya, setiap memperingati hari-hari besar agama, hal yang sangat penting untuk ditumbuh-kembangkan adalah bagaimana setiap umat beragama dapat benar-benar mengerti akan makna dan tujuan hari besar itu, terlebih dalam kaitannya dalam pengembangan akhlak mulia.

Sementara itu, Ketua Vihara Budhayana Pati, Edy Siswanto berharap, acara yang diperingati setiap tahunnya ini semoga bisa menambah rasa syukur umat dalam menjalani kehidupan kedepannya.

Selain itu Edy mengajak seluruh umat beragama di Kabupaten Pati khusunya dan Indonesia umumnya untuk mendekatkan peranan agama dalam kehidupan bangsa Indonesia. Mengingat, agama mengajarkan nilai-nilai luhur kebajikan, keutamaan, kesempurnaan dan kedamaian.

“Dengan dasar itu maka upaya untuk membangun karakter bangsa yang beragama merupakan bentuk nyata yang positif dalam menciptakan kehidupan yang damai dan harmonis. Saya ingin menegaskan pentingnya moderasi dalam beragama. Kita harus semakin meneguhkan moderasi agama. Moderasi agama berarti agama tidak boleh dibawa kedalam pemahaman dan bentuk pengamalan yang ekstrem,” paparnya. (AM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :