33 Orang Batal Ikut Rombongan Isolasi di Donohudan, Hasil Swab Test Ulang Negatif

oleh -3,054 kali dibaca
Ilustrasi, saat pemberangkatan pasien reaktif covid-19 dari unsur ASN untuk ikuti isolasi terpusat di wisma haji, Donohudan, Boyolali (Foto: YM)


Kudus, isknews.com – Sebanyak 33 orang yang sebelumnya dinyatakan hasil swab testnya reaktif dan akan dikirim mengikuti kelompok gelombang IV menuju ke tempat isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan Boyolali Solo, terpaksa dibatalkan pemberangkatannya.

Mereka ke 33 orang tersebut tak jadi diberangkatkan ke Solo bersama ratusan yang lain karena hasil swab testnya kini negatif . Hal itu diketahui karena sebelum berangkat ke Donohudan, mereka sengaja di swab test ulang karena tidak membawa surat keterangan swab.

Menurut Pelaksana harian Dinas Kesehatan Kudus (Plh Kadinkes) Masut, sebenarnya dalam pemberangkatan tahap ke empat ini ada 121 warga yang disisir dan dievakusi dari desa-desa.

“Tetapi setelah kembali dicek dan diswab test ulang ada 33 warga yang ternyata hasilnya negatif, oleh karenanya kemudian mereka kembalikan lagi ke rumah,” ujar Masut, Selasa (08/06/2021).

Namun menurutnya mereka tetap menjalani isolasi mandiri. Dengan durasi waktu yang tak berubah dari jadwal awal.

“Karena 33 hasilnya negatif, maka yang jadi berangkat ke Donohudan untuk sore ini hanya 88 orang,” terangnya.

Dari 88 itu 50 orang di antaranya adalah laki-laki. Sementara sisanya, 38 perempuan. Dengan penambahan itu maka jumlah warga Kudus yang menjalani isolasi terpusat di Donohudan menjadi 304.

“Tahap pertama 69. Kemudian tahap kedua 23. Tahap ketiga 124. Yang totalnya 216. Dan ditambahkan hari ini sebanyak 88,” tuturnya.

Mas’ut menambahkan jika target pemberangkatan ke Donohudan itu sebanyak-banyaknya. Sesuai dengan kapasitas di yempat pemusatan isolasi dan juga jumlah warga positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah.

Bupati Kudus HM Hartopo menambahkan terkait proses evakuasi memang ada kendala. Namun bisa disikapi secara persuasif. Dengan cara memberikan pemahaman.

“Karena meski ada ppkm mikro tak akan bisa memantau kondisi dalam rumah. Terutama di rumah yang di dalamnya bercampur positif dan negatif. Sehingga akan lebih efektif bila di isolasi terpusat,” ujarnya. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.