Kudus, isknews.com – Para wasit dan juri pertandingan pencak silat dari Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) se eks karesidenan Pati menggelar kegiatan Silaturahmi dan Refreshing Wasit Juri IPSI di Taman Sardi di Watulumpang, Desa Kajar, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Minggu (06/10/2019).
Dalam Sebuah pertandingan peran wasit juri sangat penting sehingga perlu diadakannya refreshing wasit juri ini, karena Juri dan wasit adalah jantungnya sebuah pertandingan yang bertugas mengawal sebuah pertandingan, dan itu akan sangat menentukan kualitas sebuah pertandingan.
Hal itu disampaikan oleh ketua Pengkab IPSI Kudus, Muhammad Nur Hasyim saat membuka acara Silaturahmi dan Refreshing Wasit Juri. Menurutnya, bila kualitas penilaian wasit juri itu baik maka outputnya akan berimbas dengan munculnya pesilat-pesilat terbaik dari wilayah ini.
“Sebuah pertandingan Silat itu akan menghasilkan pesilat-pesilat yang terbaik dan berjalan dengan baik, kemudian pesilatnya merasa aman dan nyaman karena wasitnya itu kualitasnya bagus,” ungkapnya.
Hasilnya kemudian pelatih-pelatihnya juga merasa senang karena pertandingan itu adalah sarana uji coba kemampuan dari seorang pelatih.
“Pesilat terpuaskan walaupun mungkin tidak secara keseluruhan dan itu sangat ditentukan oleh kualitas seorang wasit juri peretandingan didalam menilai dan memberi penilaian jalannya sebuah pertandingan,” tutur Hasyim yang juga mantan wasit juri pertandingan silat.
Sementara itu Sugito ketua lembaga Wasit Juri IPSI Kudus yang bertindak sebagai penyelenggara dan tuan rumah kegiatan tersebut kepada media ini menyampaikan, acara ini merupakan kegiatan rutin yang di gelar bergantian di eks Karesidenan Pati.
“Kebetulan tahun ini Kudus sebagai tuan rumah penyelenggara acara silaturahmi. Dalam kegiatan ini akan dilakukan reviu dan update materi-materi yang terbaru, termasuk sosialisasi peraturan terbaru dari PB IPSI,” ujarnya.
Diikuti 65 Wasit juri se eks Karesidenan Pati dari Kudus sendiri selaku tuan rumah hadir dengan peserta terbanyak yaitu 22 orang wasit Juri.
“Materi diberikan dalam satu hari kegiatan, berkisar soal refresh peraturan-peraturan yag berlaku di PB IPSI, bedah kasus pertandingan gelanggang dan jurus toya untuk kategori tunggal baku,” kata dia.
Dia berharap dengan kegiatan ini akan memunculkan wasit juri yang professional dan tidak berpihak kepada asal perguruannya namun sesuai dengan regulasi dan sportifitas olahraga. (YM/YM)