Kudus, isknews.com – Sehubungan dengan kasus kejahatan skimming yang menjadikan ketidaknyamanan nasabah di Kudus, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menjamin dana nasabah tetap aman dan BSI akan meningkatkan pengawasan terhadap mesin ATM BSI di seluruh Indonesia.
Pihak BSI dalam keterangan tertulisnya merespon dan menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan nasabah,
“Akibat kasus kejahatan skimming tersebut, kami pastikan dana nasabah tetap aman dan mohon maaf atas ketidaknyamanan nasabah. Untuk mencegah terjadinya skimming serupa, Kami tingkatkan pengawasan terhadap mesin ATM BSI di seluruh Indonesia,” kata Gunawan Arif Hartoyo, Corporate Secretary PT Bank Syariah Indonesia Tbk dalam keterangan tertulis kepada isknews.com, Selasa (30/11/2021).
Dikatakan Gunawan, Pihaknya mengimbau kepada nasabah jika ditemukan laporan tidak benar di rekening, maka di mohon segera lapor ke BSI. Selain itu, pihaknya memberikan pesan kepada nasabah pasca kejadian tersebut,
“Kami menghimbau nasabah untuk berhati-hati dan tidak memberikan informasi PIN kepada siapapun, mengganti PIN secara berkala, serta waspada ketika memasukkan PIN di mesin ATM. Jika bertransaksi menggunakan internet banking, agar tidak menggunakan jaringan wi-fi bebas dan tidak menekan pilihan simpan password yang ditawarkan oleh browser,” terangnya.
Hal ini, lanjut Gunawan, menjadi masukan yang berharga dan BSI akan terus meningkatkan layanan bagi nasabah dan memberikan kenyamanan dalam bertransaksi.
Diberitakan sebelumnya, Mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Syariah Indonesia (BSI) yang berada di depan kampus Universitas Muria Kudus (UMK) menjadi sasaran kejahatan skimming. Walhasil, ada informasi jika nasabah bank tersebut kehilangan uang yang tersimpan di rekening. (AS/YM)