Akses Sekolah Tergenang, Dua SD di Setrokalangan Pindah ke Pembelajaran Daring

oleh -2,142 kali dibaca
Foto: Akses sekolah di Setrokalangan tergenang banjir. (Aris Sofiyanto/ISKNEWS.COM)

Kudus, isknews.com – Akibat banjir yang merendam area sekolah, dua Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, terpaksa menghentikan pembelajaran tatap muka dan beralih ke sistem daring. Keputusan ini diambil setelah akses menuju sekolah terendam air dengan ketinggian mencapai 10-30 sentimeter.

Koordinator Wilayah (Korwil) Pendidikan Kecamatan Kaliwungu, Heru Sulistiyono, menjelaskan bahwa banjir melanda SDN 1 dan SDN 2 Setrokalangan pada Kamis, 23 Januari 2025. Genangan air yang semakin tinggi di area sekolah membuat pembelajaran tatap muka tidak memungkinkan.

“SDN 1 Setrokalangan hari ini mulai menerapkan pembelajaran daring karena air sudah masuk ke halaman sekolah. Sementara SDN 2 Setrokalangan tadi pagi masih bisa mengakses sekolah, tetapi saya instruksikan untuk beralih daring demi keselamatan siswa dan guru,” ujar Heru.

Heru menambahkan, pembelajaran daring ini akan diterapkan hingga situasi banjir membaik. Jika genangan air masih tinggi dalam beberapa hari ke depan, maka kegiatan belajar mengajar secara tatap muka terpaksa ditunda.

Sementara itu, Putri, salah satu guru di SDN 1 Setrokalangan, mengungkapkan bahwa banjir yang merendam area sekolah cukup parah, bahkan ketinggian air mencapai perut anak-anak. Oleh karena itu, pembelajaran daring akan berlangsung setidaknya selama tiga hari ke depan.

“Kondisi sekolah sangat tidak memungkinkan untuk tatap muka. Jadi, kami sepakat untuk sementara melakukan pembelajaran daring hingga banjir surut,” jelasnya.

Banjir yang melanda Desa Setrokalangan ini merupakan dampak dari curah hujan tinggi selama beberapa hari terakhir. Selain Desa Setrokalangan, banjir juga menggenangi Desa Garung Kidul dan Banget di Kecamatan Kaliwungu.

Tak hanya merendam sekolah, banjir juga mengakibatkan terendamnya pemukiman warga, tempat ibadah, akses jalan, hingga area persawahan. Ketinggian air di beberapa lokasi bervariasi antara 10 hingga 50 sentimeter, sehingga aktivitas warga pun terganggu.

Hingga kini, warga dan pihak terkait terus memantau situasi banjir, sembari berharap cuaca segera membaik agar aktivitas masyarakat, termasuk pembelajaran di sekolah, dapat kembali normal. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :