Aksi Demo Tolak SPBU Baru : BPMPPT Belum Terima Berkas Apapun Tentang Ijin Pendirian SPBU Baru

oleh -1,348 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Sekelompok warga yang menamakan dirinya Koalisi Rakyat, Ormas dan LSM Kudus, pagi tadi melakukan unjukrasa di depan air mancur Simpangtuuh Kudus, aksi yang dimaksudkan sebagai upaya penolakan terhadap isue akan dibangunnya dua buah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota kretek ini, Senin (16/10/17).

Dipimpin oleh Sumardi aktifis LSM Perintis, Bambang Priyo dan Selamet Mahmudi, aksi juga diisi dengan kesenian Barongan, serta mengusung sejumlah poster bertuliskan “Kudus kota kecil, 19 SPBU sudah cukup, stop kebohongan publik dan rekyasa dalam pembangunan SPBU, SPBU baru bikin lalu lintas semrawut”. ujar Sumardi.

Kami tidak menolak upaya perluasan penyerapan tenaga kerja dengan adanya pembangunan SPBU baru, akan tetapi, dalam pendirian tempat usaha seperti SPBU harus ada kajian yang mendalam, terutama terkait dampak kelancaran arus lalu lintas.

” Bahwa masyarakat mendapatkan informasi yang valid melalui Pertamina bahwa akan ada penambahan 2 (dua) SPBU baru di Wilayah Kabupaten Kudus, calon SPBU masing masing terletak di jalan Jendral Soedirman depan Mapolres Kudus depan SMP 3 Kudus di bekas Hotel Slamet dan satu lagi akan dibangun di kawasan jalan KHR Asnawi , Perempatan Jember ke Utara ,” ungkap Sumardi.

Sementara itu Slamet Mahmudi dalam orasinya menyampaikan, rencana pembangunan dan pendiriani SPBU baru ada persyaratan yang harus sesuai dengan advice planning , SPBU ini barang dan jasa. ada syarat misalnya kajian lingkungan amdal lalin oleh dinas perhubungan dan dinas penanaman modal dan dinas terkait.

” SPBU yang dibangun berdampingan dengan rumah warga khawatir terjadi kebakaran serta efek bahan bakar minyak (BBM) bagi kesehatan warga yang tinggal di sekitar SPBU , dan hal itu telah mengesampingkan Analis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

” Kabupaten Kudus dengan luas wilayah yang relatif kecil dibandingkan dengan Kabupaten Tetangga serta jumlah penduduk yang relatif sedikit , tentu keberadaan 19 SPBU yang ada sekarang, sudah lebih dari cukup. masyarakat sudah terlayani dengan baik , belum pernah terjadi kelangkaan bahkan SPBU dijalan lingkar kencing sepi pembeli,” tambahnya.

Dalam aksi damai tersebut para peserta aksi membawa poster yang antara lain bertuliskan, Pertamina harus mencabut ijin penambahan SPBU baru di Kudus, Kudus kota kecil 19 SPBU sudah lebih dari cukup, Stop kebohongan publik dan rekayasa dalam pembangunan SPBU waspadai pemilik yang bermain dengan institusi pemerintah, SPBU baru bikin lalulintas tambah semrawut, Warga Kudus menolak pembangunan SPBU baru disini,Tolak SPBU ditengah pemukiman warga.

Apabila Pemkab Kudus tetap memberikan izin, dia mengancam, akan melakukan aksi kembali agar aspirasi masyarakat diperhatikan.

Dalam pendiriannya, kata dia, tentu ada kajian tentang analisi dampak lingkungannya, sehingga ketika persyaratan ada yang belum terpenuhi sudah sepantasnya ditolak.

“Kami juga khawatir, keberadaan kedua SPBU yang berada di jalur padat lalu lintas tersebut akan memperpanjang kemacetan di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman serta Jalan KHR Asnawi Kudus,” ujarnya.
Ia berharap, Bupati Kudus Musthofa menerapkan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik dalam pengambilan kebijakan.

“Kami berharap, bupati juga senantiasa menghormati hak-hak warga,” ujarnya.

Usai berorasi enam orang wakil pengunjukrasa diterima oleh Kepala Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPMPPT) kabupaten Kudus, Revlisianto Surbakti di ruang pertemuan Badan Perijinan tersebut, disampaikan oleh Revli, bahwa perijinan SPBU itu datangnya dari Pertamina dan ijin lingkungan/Amdal baru syarat tersebut baru di ajukan ke Pemda namun sampai dengan saat ini belum ada pengajuan berkas ijin SPBU ke tempat kami.

“Terkait dengan kajian pembangunan SPBU itu murni dari pertamina namun Pemda tetap akan menerima masukan dari lapisan masyarat untuk menentukan kebijakan tersebut, Pertamina sendiri sudah punya Tim kajian untuk menentukan titik dan tata ruang yang digunakan untuk rujukan pembangunan SPBU,” ujarnya.
“Jadi intinya kami pernah mendengar adanya wacana pembangunan SPBU baru di Kudus, tapi hingga saat ini belum ada berkas apapun yang masuk ke tempat kami terkait dengan pendirian SPBU baru,” jelasnya. (YM)

 

KOMENTAR SEDULUR ISK :