Aksi Mosi Tidak Percaya Jilid 2, Forum Pengkab Desak Musorkablub

oleh -1,187 kali dibaca
Sejumlah pengurus kabupaten (Pengkab) cabang olahraga Kabupaten Kudus menggelar pertemuan di Resto Babon, Jumat (22/1/2021).

Kudus, isknews.com – Mosi tidak percaya jilid 2 atas kepemimpinan Ketua KONI Kabupaten Kudus, Antoni Alfin terus bergulir dan semakin memanas.

Sejumlah pengurus kabupaten (Pengkab) cabang olahraga Kabupaten Kudus menggelar pertemuan di Resto Babon, Jumat (22/1/2021). Pertemuan itu membahas salah satunya untuk mendesak diadakannya Musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (Musorkablub) guna melengserkan Antoni Alfin.

Dikomandoi oleh mantan ketua KONI periode sebelumnya Rinduwan yang juga Ketua Harian Pengcab PBVSI Kudus, mengatakan, sebanyak 35 pengurus Pengcab menyatakan sepakat dan siap untuk menggulingkan ketua KONI dengan menggulirkan mosi tidak percaya dan menggelar Musorkablub untuk melengserkan Antoni Alfin dari jabatannya sebagai Ketua KONI Kudus.

“35 pengcab setuju untuk Musorkablub. Kemungkinan jumlah bisa bertambah,” papar Rinduwan.

“Para pengcab juga kecewa agenda RAT yang sudah dijadwalkan KONI ternyata dilakukan secara virtual. Padahal, harapannya dalam RAT tersebut Pengcab menginginkan pertanggungjawaban Antoni secara lebih jelas,” tambahnya.

Ia mengungkapkan pertemuan forum Pengcab tersebut memang terjadi secara spontanitas. Pertemuan tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti kondisi internal kepengurusan KONI yang dinilai tidak kondusif.

Ketua Forum komunikasi Pengkab Kudus Imam Priyanto mengatakan, Antoni dianggap gagal menyatukan semua Pengkab di bawah naungan KONI Kudus. Yang ada, kata dia, Antoni justru memecah belah Pengkab hingga suara terbagi menjadi dua.

 “Sepanjang kepemimpinan beliau tidak ada kemajuan sama sekali,” katanya.

Imam juga mengatakan, Antoni dianggap gagal untuk memperhatikan atlet-atlet dan para pelatih yang ada di bawah naungannya. Selain itu distribusi dana pembinaan dinilai juga tidak memperhatikan kebutuhan riil di lapangan.

Puncaknya, kata Imam, adalah dipangkasnya anggaran KONI pada tahun ini. Di mana KONI, hanya mendapatkan anggaran sebesar Rp 1 miliar saja.

“Itu bukti Antoni tidak bisa memimpin dan menjalin komunikasi dengan stakeholder dan pemangku kepentingan yang ada di Kudus,” tegasnya.

Terpisah, Ketua KONI Kudus Antoni Alfin saat dikonfirmasi terkait adanya gerakan mosi tidak percaya yang kembali muncul, Antoni menepisnya. Menurutnya, persoalan mosi tidak percaya dari Pengcab tersebut sudah diselesaikan KONI melalui rapat pleno.

“Untuk mosi sudah selesai dan juga kami plenokan,”tandasnya.

Ia juga mengaku tidak tahu menahu atas pertemuan yang mengatasnamakan forum Pengcab tersebut. Menurutnya, pertemuan tersebut bukan dalam koordinasi KONI.

“Saya malah tidak tahu soal pertemuan itu,”kata Antoni singkat.

Gonjang-ganjing di tubuh KONI Kudus beberapa kali sempat mencuat. Aksi mosi tidak percaya dari Pengcab kepada Antoni sempat muncul sebelumnya, namun akhirnya reda.

Hanya saja, hal tersebut nampaknya tidak menyelesaikan masalah. Dan persoalan kembali mencuat saat Pemkab Kudus mengepras anggaran KONI dalam APBD Kudus 2021 sehingga hanya tersisa Rp 1  miliar. (AJ/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :