Kudus, isknews.com – Musyawarah Besar (Mubes) Suporter Macan Muria (SMM) Kabupaten Kudus telah berlangsung di Dapur Kemangi, Minggu (25/8/2024). Acara tersebut dihadiri oleh 45 perwakilan laskar SMM dan enam orang Dewan Penasehat. Salah satu agenda utama dalam Mubes kali ini adalah pemilihan Ketua Umum SMM Kudus periode 2024-2027.
Tiga calon Ketua Umum yang berkompetisi dalam pemilihan ini adalah Iqbal Tawakkal, Andi Mustofa, dan Haryanto Ateng. Dari hasil perhitungan suara, Andi Mustofa unggul dengan meraih 23 suara, diikuti oleh Haryanto Ateng dengan 17 suara, dan Iqbal Tawakkal dengan 11 suara.
Andi Mustofa, yang terpilih sebagai Ketua Umum, mengusung misi memperkuat kesetaraan dalam organisasi. Ia ingin menyatukan seluruh elemen SMM, mulai dari laskar, korwil, hingga komunitas pecinta Persiku Kudus. Modernisasi dalam suporter, kebebasan memilih gaya dukungan, transparansi keuangan, dan rotasi jabatan bagi perwakilan organisasi juga menjadi bagian dari visinya. Tak hanya itu, Andi berkomitmen untuk memberikan keuntungan tambahan seperti cashback tiket dan mempererat hubungan dengan korwil-korwil.
“Kita ingin menjadikan SMM lebih kreatif, maju, dan tetap kritis terhadap Manajemen Persiku Kudus sebagai bentuk kontrol dari kalangan suporter,” ujar Andi usai terpilih.
Namun, Mubes ini tidak hanya diwarnai dengan euforia pemilihan Ketua Umum baru. Isu lain yang memicu ketegangan adalah absennya Ketua Umum SMM Kudus periode 2021-2024, Ilham Akbar, yang seharusnya menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) di akhir masa jabatannya. Ketidakhadirannya memicu kekecewaan dari para pemegang suara yang menuntut laporan tersebut.
Meskipun Mubes tetap berjalan, keputusan untuk melanjutkan acara tanpa penyampaian LPJ dianggap sebagai cacat prosedural. Penyelesaian terkait LPJ tersebut disepakati untuk diselesaikan secepatnya.
Kekecewaan datang dari Tim Formatur yang terdiri dari Taufan Hapsoro, Sukma Ony, Khudori, Arif, Mail, dan Sony. Mereka menilai kepengurusan SMM Kudus periode 2021-2024 gagal menjalankan amanah karena tidak bertanggung jawab terhadap pelaporan kinerjanya. “Kami sangat kecewa dengan ketidakmampuan kepengurusan sebelumnya untuk menjalankan tugasnya. Ini adalah pelajaran penting bagi organisasi kita,” tegas Taufan Hapsoro.
Ia berharap kejadian ini menjadi pelajaran agar di masa mendatang tidak ada lagi Ketua Umum yang kabur dari tanggung jawab. Taufan juga meminta agar Andi Mustofa bisa menjadi contoh yang baik dan tidak mengulangi kesalahan serupa.
“Ini adalah momen yang memalukan, dan kami berharap Ketua Umum terpilih dapat memberikan contoh yang lebih baik,” tutupnya. (AS/YM)
