KUDUS, isknews.com – Desa Kirig, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, sudah menyiapkan tempat pengungsian. Langkah itu dilakukan, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana banjir, yang hampir dipastikan menimpa desa tersebut, di setiap musim hujan. Tempat pengungsian yang dimasksud, adalah sebuah aula, yang kini masih dibangun dan sedang dalam proses penyelesaian.
Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat (Kaur Kesra) Desa Kirig, Kusmanto, yang dihubungi isknwes.com, Selasa (24/11), membenarkan hal itu. Dia mengatakan, Kirig adalah salah satu desa di Kecamatan Mejobo, yang pada setiap musim hujan, menjadi langganan bencana alam banjir. Dikarenakan ketinggian air yang mencapai 70 – 100 centimeter, memaksa warga masyarakat yang tempat tinnggalnya tergenang, harus mengungsi. Sebagai konsekwensinya, pihak pemerintahan desa pun harus menyiapkan tempat pengungsian bagi warganya itu.
“Pada bencana alam banjir di Kirig, tahun-tahun lalu, tempat untuk pengungsian adalah di Balai Desa. Dan karena banyaknya pengungsi, luas ruangan Balai Desa tidak mencukupi. Karena itu kami siapkan alternatif tempat lainnya, yakni di aula.”
Bangunan aula tersebut, ungkapnya lanjur, kini masih dalam pengerjaan dan diharapkan bisa selesai pada akhir Nopember ini, sehingga bisa secepatnya difungsikan. Sebenarnya, tujuan dari dibangunnya aula dengan beaya APBDes TA 2015, sebesar Rp 393,104 juta itu, selain untuk pertemuan rembug desa, juga akan difungsikan sebagai gedung serba guna, atau gedung olah raga. Tetapi pada saat-saat keadaan darurat, seperti terjadi bencana banjir, bisa dimanfaatkan sebagai tempat pengungsian.
Luapan Air Rawa
Kusmanto selanjutnya menerangkan, penyebab terjadinya banjir di Desa Kirig, berasal dari luapan air rawa-rawa yang letaknya di ujung selatan desa itu, yang meninggi permukaan airnya akibat tak mampu menampung air hujan. Genangan air rawa-rawa itu kemudiaan mengalir ke pemukiman warga terdekat, yakni di wilayah RW-01 dan RW-02, yang masing-masing membawahi 6 dan 4 RT. “Jumlah penduduknya, untuk RW—01 sekitar 1500 jiwa, sedangkan RW-02, sekitar 1000 jiwa. Jika sedang terjadi banjir, sebagian besar dari mereka mengungsi di balai desa.”
Selain dari luapan rawa-rawa, bencana banjir di Desa Kirig juga disebabkan oleh luapan sebuah sungai di desa tersebut, yang merupakan aliran sungai di wilayah kota, tepatnya dari PG Rendeng. Bagian yang terkena banjir akibat luapan sungai tersebut, juga di wilayah RW-01 dan RW-02. Sungai yang lebarnya sekitar 2,5 -3 meter itu jika musim hujan meluap, menggenangi rumah warga dengan ketinggian air 0,5 – 1 meter. “Harapan kami, dan juga semua warga, pada musim hujan sekarang ini, bencana alam banjir tidak sebesar kejadian sebelumnya,” ujar Kaur Kesra Desa Kirig itu. (DM)
Antisipasi Kemungkinan Terjadinya Bencana Banjir Desa Kirig Siapkan Tempat Pengungsian
KOMENTAR SEDULUR ISK :