Kudus, isknews.com – Kelompok pemuda pegiat lumbung baca sub divisi dari komunitas Kampung Budaya Piji Wetan (KBPW) Kudus rutin menggelar arisan buku untuk mengasah kecakapan literasi dan mendorong minat baca.
Hal itu untuk menggerakkan kecakapan literasi dan minat baca masih menjadi perhatian bagi sebagian masyarakat. Di Kudus, ada sekelompok pemuda yang giat menyebarkan “virus” literasi di kalangan anak-anak muda.
Arisan biasanya dilakukan masyarakat atau ibu-ibu untuk mengumpulkan uang dalam kurun waktu tertentu. Berbeda dengan arisan pada umumnya, arisan buku dijalankan untuk membeli buku dan melakukan diskusi rutin.
Arisan Buku (Arbuk) di KBPW berjalan rutin dua pekan sekali. Setiap pertemuan, anggota yang rata-rata pelajar dan mahasiswa se Karesidenan Pati ini iuran Rp 10 ribu.
Koordinator Lumbung Baca KBPW, Saeful Annas mengatakan kegiatan ini sudah berlangsung beberapa bulan kemarin. Setiap pertemuan, akan diundi siapa yang mendapat arisan dan otomatis menjadi pemantik diskusi.
“Setiap pertemuan diundi, yang dapat undian akan diminta membeli buku yang diinginkan dan mendiskusikannya di pertemuan berikutnya,” kata Annas, Kamis 10 Agustus 2023.
Pihaknya juga menambahkan bahwa siapa saja berhak ikut dalam kegiatan arisan buku ini. Selain itu, lumbungbaca KBPW juga menyediakan ratusan buku di kantor dengan berbagai genre.
“Diskusinya sering di kantor, jadi setelah diskusi, peserta bisa melihat-lihat atau membaca buku di perpus kbpw,” terang Annas.
“Arbuk ini juga terbuka untuk umum. Jadi kami bebaskan siapa saja mau ikut, ikut gabung arisan atau hanya diskusi juga tidak masalah,” timpalnya.
Cara ini menurut Annas cukup menarik. Selain untuk memantik semangat generasi muda berdiskusi, sekaligus mengajak mereka meningkatkan daya baca secara menyenangkan.
“Ini menjadi salah satu inisiatif kami untuk menyebar virus baca supaya iklim literasi di Kudus tetap hidup. Memang pesertanya hanya belasan orang, namun bisa berjalan rutin,” pungkasnya. (AS/YM)