Kudus, isknews.com – Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) kembali menggelar kegiatan International Webinar Series IV dengan tema “Elderly Nursing Care” atau Asuhan Keperawatan Pada Lanjut Usia yang diselenggarakan bekerja sama dengan National Taipei University of Nursing and Health Science, Taiwan dan Mahsa University Malaysia. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara virtual/daring, Sabtu (14/08/2021).
Seminar ini dibuka oleh Rektor Rusnoto, SKM, M.Kes. Epid. yang menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk implementasi kerjasama dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi antara Universitas Muhammadiyah Kudus (Indonesia) dengan National Taipei University of Nursing and Health Science, Taiwan dan Mahsa University Malaysia.
“Populasi global Lansia di dunia berusia 60 tahun atau lebih berjumlah 962 juta pada tahun 2017, lebih dari dua kali lipat pada tahun 1980. Jumlah lansia diperkirakan akan berlipat ganda lagi pada tahun 2050. Data untuk 67 negara menunjukkan bahwa orang tua menjadi lebih mungkin dalam beberapa dekade terakhir untuk hidup mandiri” Jelasnya.
Senada Wakil Rektor I Bidang Akademik Noor Hidayah menambahkan bahwa Webinar International ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun dengan perguruan tinggi yang telah kerjasama dan MoU.
“Kegiatan ini merupakan salah satu tindak lanjut dari MoU yang telah disepakati. Kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan join research, student exchange, lecturer exchange serta kegiatan mahasiswa dan dosen,” tambah dia.
Webinar ini menghadirkan Speakers Prof. Jin-Ru Rong dari National Taipei University of Nursing and Health Science, Taiwan, Dr. Jeya Devi Coomasamy dari Mahsa University Malaysia, Anny Rosiana Masithoh, M.Kep., Sp.Kep.J. dan Sukarmin, M.Kep., Sp.KMB dari Universitas Muhammadiyah Kudus, Indonesia.

Prof. Jin-Ru Rong dengan tema “Mental health of older adults”, depresi pada lansia pada intinya dapat ditunjukkan dengan perbedaaan warna pada depresi hasil PET scan warna biru mendominasi, sedangkan yang tidak depresi area otak didominasi berwarna putih dan kuning. Dukungan dan support dibutuhkan dalam hal kesehatan, sosial financial bagi pasien dimensia.
Dr. Jeya Devi Coomasamy tentang “Vascular access challenges in older adults”. Lansia mamparkan bahwa mengalami degenerative pada system yang yang ditubuh, diantaranya system integument, system pembulu darah, system imun, system hepar, system pernafasan, system syaraf, system sensori, system ginjal. Lansia adalah seorang individu yang mempunyai karakteristik yang berbda sehingga dibutuhkan perawatan khusus.
Pembicara ketiga, Sukarmin, M.Kep., Sp.KMB. (UMKU) selaku pembicara keempat mennyampaikan tentang “ Management Elderly Illness In Indonesia”. Pada topik ini ia membahas penyakit degenerative pada lansia diantaranya penyakit diabetes mellitus, penyakit kardiovaskuler, hipertensi, osteoporosis, dehidrasi.
Lebih lanjut ia menyampaikan untuk mengurangi dehidrasi, maka lansia dianjurkan untuk minum yang cukup dan bisa diberikan terapi intravena pada kondisi tertentu.
Pada sesi terakhir, Anny Rosiana Masithoh, M.Kep., Sp.Kep.J. (Universitas Muhammadiyah Kudus, Indonesia). membahas tentang “Elderly and Loneliness”. Dalam penjelasannya, ia memaparkan bahwa usia tua adalah proses alami dan tak terelakkan yang terjadi pada usia akhir.
“Populasi yang menua mencerminkan peningkatan proporsi orang tua dan orang tua dalam penurunan yang sesuai dalam proporsi orang muda. Ia menjelaskan bagaimana kita mempersiapkan diri di masa lansia. Cara mengatasi perasaan sendiri yaitu dengan mencari aktivitas yang membuat kesenangan dan kebahagiaan. Diakhir presentasi ia menyampaikan kalua anak-anak harus disiapkan untuk bagaimana merawat dan berbhakti pada orang tua. Siapkan aktivitas apa yang akan kita lakukan pada saat lansia mulai saat ini, jangan disaat sudah lansia,” terangnya.
Menurut juru bicara kehumasan UMKU Azizah, Webinar Internasional terbagi dalam bebrapa sesai yakni Keperawatan, Farmasi, kebidanan dan Internasional Keperawatan yang diselenggarakan hari ini. Dimana disetiap pelaksanaan sesi webinar diikuti oleh 4 negara, diantaranya Philiphina, Malaysia, Taiwan dan Indonesia.
“Lebih dari 400 peserta dari berbagai negara turut ikut serta pada webinar sesi pertama, kedua, dan ketiga beberapa minggu lalu, diantaranya dari Botswana, Kyrgyzstan, India, dan Saint Lucia,” tutur Azizah. (YM/YM)