Asuransi Tani Minimalisir Kerugian Gagal Panen

oleh -1,013 kali dibaca

Pati, isknews.com (Lintas Pati) – Sejak pertengahan Agustus lalu, petani Pati Selatan diresahkan musim kemarau di Bumi Mina Tani. Pasalnya, tanaman padi mereka terancam gagal panen, karena minimnya pengairan untuk mengaliri sawah.

“Menghindari hal tersebut, baiknya para petani di wilayah tersebut mengansurasikan tanamannya. Sehingga jika terjadi musibah, paling tidak asuransi bisa sedikit meringankan beban para petani,” papar Kepala Dinas Pertanian Pati, Mokhtar Efendi, kepada sejumlah awak media saat ditemui di kantornya, Jumat (08/09/2017).

Lanjutnya, saat ini baru ada dua desa di Kecamatan Kayen yang sudah mengajukan klaim asuransi tani. Yakni, Desa Pasuruan dengan luasan lahan 24 hektare dan Desa Talun sebanyak 12 hektare lahan pertanian karena gagal panen.

“Karena memang desa tersebut mengalami puso (tanaman mati -red). Itu sudah ditangani Jasindo, dan ini sedang proses pengajuan klaim asuransinya. Diperkirakan, akan cair dua minggu lagi,” terangnya.

Ditambahkan, tanaman petani yang gagal panen yang dapat diklaimkan asuransi, minimal mengalami kerusakan sebesar 75 persen. Sementara, untuk kategori penyebabnya ada tiga macam.

“Ada tiga kategori yakni tanaman yang mengalami kekeringan, hama dan terakhir kebanjiran. Sedangkan syarat yang bisa diklaimkan asuransi tani, itu 30 hari setelah ditanam,” jelas Mukhtar.

Ditambahkan, pihaknya saat ini tengah mengupayakn penggelontoran air dari Waduk Kedungombo agar bisa mengaliri persawahan petani. Dengan begitu, Kabupaten Pati yang merupakan salah satu lumbung padi di Jawa Tengah bisa tetap menghasilkan produk pertanian.

“Sebenarnya bapak Bupati Pati sudah mengajukan pada 1 September kemarin. Tetapi, dari pihak Waduk Kedungombo baru bisa memberi bantuan air pada 15 September mendatang,” ungkapnya. (Wr)

KOMENTAR SEDULUR ISK :