Atap Kelas Ambruk, Siswa SDN 2 Purwosari Belajar di Ruang Perpustakaan

oleh -1,140 kali dibaca
Suasana kegiatan belajar mengajar (KBM) SDN 2 Purwosari di ruang Perpustakaan akibat atap kelas ambruk.(Foto: YM)

Kudus, Isknews.com – Sejumlah siswa SD Negeri 2 Purwosari, Kudus, terpaksa mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di ruang perpustakaan sekolah setelah atap ruang kelas mereka ambruk beberapa minggu lalu.

Kondisi ini menyebabkan ketidaknyamanan bagi siswa dan guru dalam proses pembelajaran.

Pada hari pertama sekolah di bulan Ramadan, Senin (6/3/2025), siswa kelas 3 tampak duduk lesehan di lantai dengan meja mini di ruang perpustakaan.

Penampakan atap kelas SDN 2 Purwosari yang ambruk.(Foto: YM)

Ruangan yang terbatas membuat mereka kesulitan belajar dengan nyaman.

“Anak-anak harus melepas sepatu setiap keluar ruangan, lalu mengenakannya kembali saat masuk. Karena itu, kami meminta mereka membawa sandal agar lebih praktis,” ujar Khuswatun Khasanah, guru kelas 3 SDN 2 Purwosari.

Selain masalah ruang gerak yang sempit, jumlah meja yang tersedia tidak mencukupi untuk semua siswa. Dari 14 siswa di kelas 3, beberapa harus berbagi meja dengan teman lainnya.

Atap ruang kelas 5 di sekolah tersebut roboh pada 12 Februari 2025 akibat kondisi bangunan yang sudah tua dan diduga lapuk dimakan usia.

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kudus dalam beberapa pekan terakhir memperparah kondisi atap, hingga akhirnya sebagian besar struktur kayu penyangga tidak mampu menahan beban dan runtuh.

Tidak hanya kelas 5, kerusakan juga berdampak pada ruang kelas 4 dan 6 yang bersebelahan. Plafon di kedua ruangan itu mengalami retak-retak, dan beberapa bagian kayu penyangga atap terlihat rapuh.

Dikhawatirkan kondisi ini dapat membahayakan siswa, sehingga kedua kelas tersebut juga dikosongkan.

Siswa kelas 4 dan 6 kini terpaksa menempati laboratorium komputer dan laboratorium bahasa.

Sementara itu, siswa kelas 3 harus belajar di ruang perpustakaan dengan kondisi yang tidak ideal.

Ramadhani, salah satu siswa kelas 3, mengaku tidak nyaman dengan kondisi ini.

“Belajar di perpustakaan rasanya kurang enak. Ruangannya sempit, dan kami harus duduk di bawah. Saya berharap kelas-kelas yang rusak bisa segera diperbaiki,” ungkapnya.

Selain keterbatasan ruang, KBM selama Ramadan juga diperpendek. Jika pada hari biasa siswa kelas 3 pulang pukul 13.30 WIB, kini mereka pulang lebih awal pada pukul 10.25 WIB.

Para siswa dan guru berharap pemerintah segera memperbaiki ruang kelas yang rusak agar kegiatan belajar mengajar bisa kembali berjalan dengan normal. Hingga kini, ruang kelas yang terdampak belum mendapat perbaikan dalam lima tahun terakhir. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :