Audisi Umum PB Djarum 2025 Jadi Laboratorium Regenerasi Atlet Bulutangkis

oleh -155 Dilihat
Koordinator Tim Pencari Bakat Atlet Putri, Yuni Kartika menyampaikan bahwa dalam Audisi Umum PB Djarum tahun ini, kriteria utama yang dibidik untuk sektor putri adalah postur tubuh yang ideal. Menurut peraih Uber Cup 1994 itu, faktor fisik menjadi sangat penting agar para atlet mampu bersaing di level internasional. Mengingat banyak lawan dari luar negeri memiliki keunggulan pada aspek tersebut, selain kemampuan teknik permainan. (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Di tengah persaingan global yang semakin ketat, upaya regenerasi atlet bulutangkis Indonesia terus mendapat perhatian serius. Salah satu tonggak pentingnya hadir melalui Audisi Umum PB Djarum 2025 yang digelar di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah, pada 8–12 September 2025.

Ajang ini diikuti 1.729 peserta dari berbagai daerah, dan digadang sebagai laboratorium pencarian bakat yang terstruktur demi menjaga keberlanjutan prestasi bulutangkis Indonesia di kancah dunia.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation sekaligus Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin, menegaskan audisi tahun ini bertepatan dengan momentum Hari Olahraga Nasional pada 9 September, yang meneguhkan keyakinan bahwa olahraga memiliki kekuatan menyatukan bangsa.

Ia menyebut, investasi pada atlet usia dini merupakan strategi utama menjaga supremasi Indonesia di level internasional.

Atlet-atlet muda adalah denyut nadi masa depan bulutangkis kita. Melalui Audisi Umum, kami membuka peluang seluas-luasnya bagi anak-anak yang punya mimpi besar. PB Djarum siap menempa mereka menjadi pahlawan bulutangkis di masa depan agar nyala api kejayaan tetap terjaga,” ujar Yoppy.

Tak sekadar kompetisi, audisi tahun ini menerapkan dua elemen inovasi yang sudah diperkenalkan tahun lalu, yaitu pembagian kelompok usia serta tahap screening. Ketua Tim Pencari Bakat, Sigit Budiarto, menjelaskan sistem ini memungkinkan talenta muda bersaing dengan lawan sepadan serta memberi kesempatan bagi legenda bulutangkis Indonesia untuk menyeleksi lebih detail.

“Fokus di kategori U-11 hingga KU 12 adalah langkah strategis. Pada usia ini, bakat alami terlihat paling murni. Screening sejak awal juga menguji daya juang dan mentalitas peserta. Kami mencari bukan hanya skill teknis, tapi juga semangat, karakter, dan daya juang—DNA juara yang akan melanjutkan prestasi bangsa,” tutur Sigit.

Sementara itu, di sektor putra, Fung Permadi menekankan pentingnya fondasi fisik dan kecepatan. Ia menyebut, tim pencari bakat akan menilai footwork, feel pukulan, hingga kecerdasan di lapangan sebagai modal dasar perkembangan seorang atlet.

“Kami tidak hanya mencari siapa yang menang, tapi juga bagaimana mereka bermain. Atlet yang cerdas di lapangan akan lebih cepat berkembang,” ungkap Fung.

Untuk sektor putri, Yuni Kartika menekankan bahwa postur tubuh ideal menjadi kriteria utama agar mampu bersaing dengan pemain internasional yang umumnya memiliki keunggulan fisik. Meski demikian, bakat luar biasa tetap bisa menjadi pertimbangan khusus.

Audisi Umum PB Djarum 2025 turut menghadirkan sederet legenda bulutangkis tanah air, mulai dari Hendrawan, Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Mohammad Ahsan, hingga Gloria Emanuelle Widjaja, yang ikut memantau dan memberi masukan dalam proses seleksi.

Rangkaian seleksi dimulai dengan screening sistem gugur satu gim hingga 21 poin, lalu berlanjut ke tahap turnamen. Di sektor putra, tiket karantina diberikan kepada semifinalis, sementara di sektor putri kepada para finalis.

Peserta terbaik akan melanjutkan ke tahap karantina empat minggu (13 September–11 Oktober 2025) sebelum akhirnya berkesempatan memperoleh Djarum Beasiswa Bulutangkis dan bergabung ke PB Djarum.

Dengan sistem yang kian terukur, audisi ini bukan hanya ajang pencarian bakat, tetapi juga fondasi penting bagi keberlangsungan tongkat estafet kejayaan bulutangkis Indonesia di masa depan. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.