Surakarta, isknews.com – (19/1) Bahrun Na’im adalah salah satu mahasiswa alumni UNS. Dia masuk di UNS pada tahun 2002 dan lulus pada tahun 2005 dengan mengambil program studi TeknikInformas FMIPA.
Dulunya Bahrun Na’im ini merupakan ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer, namun di SKI dia tidak aktif dan kurang dalam prestasi akademiknya. Nama Bahrun Na’im muncul lagi setelah terjadinya teror bom di Indonesia. Bahrun Na’im dikaitkan dengan terjadinya teror yang berada di Sarinah, Thamrin.
“Bahrun saat ini di duga berada di suriah”, ujar Jenderal Badrodin Haiti.
Sosok Bahrun Na’im dibalik teror bom di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta, Kamis kemarin adalah kelompok Islamic States of Iraq and Syria (ISIS). Bahrun pergi ke Suriah dan bergabung bersama militan ISIS yang bermarkas di Raqqa, Suriah. Kota ini diklaim sebagai wilayah “ibu kota” ISIS. Awalnya, serangan itu direncanakan digelar akhir tahun. Tapi kelompoknya sebagian terlanjur ditangkap polisi. Dilihat jenis serangannya, model serangan terlihat terafiliasi dengan gaya penyerangan kelompok ISIS yang ingin menguasai sebagian wilayah Timur Tengah.
Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan bahwa kepolisian sulit menangkap terduga teroris Bahrun Naim yang ditengarai menjadi dalang serangan teror di sekitar Jalan MH Thamrin, Jakarta. Polri sulit menangkap karena Bahrun tidak berada di Indonesia. Badrodin menuturkan, berdasarkan informasi yang diterima, Bahrun saat ini berada di Suriah dan bergabung dengan kelompok ISIS. Dia menilai akan sangat sulit menangkap Bahrun karena otoritas Suriah juga kesulitan menangani ISIS di bawah pimpinan Abu Bakr Al Baghdadi.
Az/Redaksi
