Kudus, isknews.com – Curah hujan tinggi menyebabkan banjir di wilayah Kecamatan Jati dan Kaliwungu, Kabupaten Kudus. Sungai Wulan meluap hingga menyebabkan genangan air meluas ke permukiman, persawahan, dan fasilitas umum. Berikut laporan lengkap dari masing-masing kecamatan.
Banjir di kedua kecamatan disebabkan oleh meluapnya Sungai Wulan dan spillway yang tidak mampu menampung debit air. Lokasi desa yang berada di dataran rendah turut memperparah kondisi.
Camat Jati, Fiza Akbar, melalui data melaporkan bahwa banjir di Dukuh Goleng, Desa Pasuruan Lor, telah merendam 310 rumah di RT 1, RT 2, dan RT 3 RW 12. Tinggi air bervariasi antara 10 hingga 130 cm. Selain itu, akses jalan utama sepanjang 500 meter menuju Dukuh Goleng juga terendam dengan ketinggian air mencapai 100 cm, sehingga jalan tersebut sementara ditutup.
Fasilitas terdampak:
- Masjid Darul Muttaqim dan Mushola Al Muttaqin: Jalan akses tergenang air setinggi 25–45 cm, namun air belum masuk ke dalam bangunan.
- SD 3 Pasuruan Lor dan TPQ Darul Falah: Akses jalan menuju sekolah dan TPQ tergenang 20–25 cm, menyebabkan kegiatan belajar dilakukan di rumah masing-masing siswa.
Sebanyak 17 warga Dukuh Goleng telah dievakuasi ke TPQ Qoriatul Fikri RT 1 RW 7 Desa Pasuruan Lor serta rumah kerabat. Pengungsi terdiri dari 3 lansia, 5 balita, 4 remaja, dan 5 orang dewasa. Dapur umum juga telah didirikan di lokasi tersebut dengan dukungan Polsek Jati, Koramil, dan relawan desa.
“Kondisi ini terjadi karena intensitas hujan tinggi dan posisi Dukuh Goleng yang berada di dataran rendah, sehingga air meluap dari spillway Sungai Wulan. Meski demikian, tidak ada korban jiwa atau kerugian material besar yang dilaporkan,” ujar Fiza Akbar.
Kecamatan Kaliwungu
Camat Kaliwungu, Satria Agus Himawan, dalam data kaporannya menyampaikan bahwa banjir di wilayah ini juga cukup parah. Desa Setrokalangan, Karangturi, Garung Kidul, Kedungdowo, dan Banget terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai lebih dari 1 meter di beberapa titik.
Rincian terdampak:
- Desa Setrokalangan: 482 rumah terendam, dengan 1.532 warga terdampak. Warga di Dukuh Karangturi harus menggunakan perahu karet untuk mobilisasi.
- Desa Garung Kidul: 35 hektar lahan pertanian tergenang, termasuk 20 hektar tanaman padi dan 15 hektar tanaman tebu.
- Desa Kedungdowo: 328 rumah di Dukuh Tempel terendam, dengan total 954 warga terdampak.
- Desa Banget: 81 rumah di RW 3 dan RW 4 terendam dengan ketinggian air 70–120 cm.
Sebanyak 34 warga dari 9 KK mengungsi ke Masjid Al Muslimun di Setrokalangan. “Kami terus memantau situasi, memberikan bantuan evakuasi, dan menyiagakan tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, serta relawan untuk menangani dampak banjir,” ujar Satria Agus Himawan.
Upaya penanganan yang dilakukan meliputi Evakuasi warga ke tempat yang aman, Pengamanan kendaraan di pintu masuk desa oleh relawan dan perangkat desa serta Penyediaan dapur umum dan koordinasi bantuan logistik.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan naiknya debit air serta mengikuti arahan dari petugas di lapangan. Situasi di kedua kecamatan masih dalam pemantauan intensif oleh pihak terkait. (AS/YM)