Baru Tahap Verifikasi, Bantuan Pangan Non Tunai Kudus Dilaunching Oktober 2018

oleh -1,043 kali dibaca
Baru Tahap Verifikasi, Bantuan Pangan Non Tunai Kudus Dilaunching Oktober 2018
Foto: Istimewa

Kudus, ISKNEWS.COM – Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Kudus rencananya akan dilaunching pada Bulan Oktober 2018 mendatang. Saat ini, Kementerian sosial (Kemensos) bekerja sama dengan Bank BUMN dan Pemkab Kudus sedang fokus dalam Verifikasi Faktual (Verfak) terkait teknis kesiapan ketersediaan E-Warung.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB), Luthful Hakim mengatakan bahwa terdapat 162 E-Warung di Kudus. “Saat ini kami masih dalam tahap Verfak yang sedang dilakukan oleh tenaga lapangan untuk menyurvei langsung. Ada 9 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), dimana per-Kecamatan dipegang 1 petugas dalam mengecek kesiapan E-Warung dan lainnya,” jelas Luthful saat ditemui isknews.com, Kamis (6/9/2018).

Ia menyampaikan, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kudus sampai saat ini terdata 35.166 keluarga. Para penerima bantuan non-tunai nantinya menerima kartu yang hanya bisa digunakan untuk membeli kebutuhan pokok di e-warung.

“Di dalam program e-warung, peserta PKH akan mendapatkan top up dana sebesar Rp 110.000 pada kartu KKS (kartu keluarga sejahtera) setiap bulannya. Saldo itu bisa dibelanjakan di e-warung tempatnya terdaftar. KPM tinggal membelanjakan dengan menggesek Kartu debit ATM nya di mesin EDC e-warung yang telah tersedia,” jelas Luthful.

Baru Tahap Verifikasi, Bantuan Pangan Non Tunai Kudus Dilaunching Oktober 2018
Foto: Istimewa

Lebih lanjut, KPM dihimbau harus aktif dengan memanfaatkan bantuan dengan berbelanja di e-warung. “Jika tidak aktif berbelanja selama 3 bulan berturut-berturut, maka kartu akan di blokir,” terangnya.

Dengan mekanisme tersebut, bantuan dari pemerintah tidak lagi disalurkan ke masyarakat dalam bentuk uang tunai, melainkan berupa bantuan bahan pokok. Beberapa komoditas yang dapat dibeli di e-warung seperti beras dan telur.

Dijelaskannya, E-warung merupakan kelompok usaha bersama (Kube) atau Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan toko yang bekerjasama dengan bank yang ditunjuk untuk bekerja sama. ”e-warung diharapkan melayani sesuai kebutuhan penyaluran. Akan diratakan ke seluruh kecamatan,” terang Luthful.

Banyaknya e-warung disesuaikan dengan banyaknya jumlah penerima bantuan, serta wilayah jangkauan masyarakat terhadap e-warung. Dawe merupakan kecamatan paling banyak, karena jumlah penerimanya paling tinggi.

Adapun e-warung ini merupakan warung yang menyalurkan bantuan pangan non tunai (BPNT) bagi para peserta Program Keluarga Harapan (PKH). Warga bisa mendapatkan bahan pokok dalam BPNT melalui transaksi non-tunai.

Sementara itu, Bantuan Sosial (Bansos) Pemerintah akan diintegrasikan secara non tunai semua. Walhasil, untuk subsidi pangan juga dikonversikan melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Sebelum BPNT digulirkan mulai tahun 2017, kata dia, pada 2003 silam program bantuan besubsidi dari pemerintah saat itu disalurkan berupa Beras Miskin (Raskin) atau Beras Sejahtera (Rastra).

Hal itulah yang membuat penyaluran Raskin atau Rastra menjadi berkurang dan berganti menggunakan BPNT untuk penyalurannya. “BPNT dalam pelaksanaannya tidak ada nilai tebus, hal itu berbeda dari Raskin dan Rastra yang ada nilai tebusnya,” pungkas Luthful. (AJ/WH)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.