Kudus, isknews.com – Kelompok bahan makanan pada Maret 2016 mengalami inflasi 1,85 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 143,33 pada Februari 2016 menjadi 145,98 pada Maret 2016. Demikian menurut release yang di terbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Kudus (4/4) mengenai laju inflasi yang terjadi di Kabupaten Kudus di bulan Maret kemarin.
Dari 11 subkelompok yang ada, enam diantaranya mengalami inflasi, empat subkelompok mengalami deflasi, dan satu subkelompok relatif stabil atau tidak mengalami perubahan sama sekali. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah bumbu-bumbuan 23,21 persen dan subkelompok yang mengalami inflasi terendah adalah lemak dan minyak 0,18 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok telur, susu, dan hasilnya 4,46 persen dan deflasi terendah dialami oleh subkelompok kacang-kacangan 0,21 persen.
Kelompok bahan makanan pada Maret 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,45 persen, merupakan penyumbang inflasi terbesar bulan ini. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: bawang merah, cabai rawit, cabai merah, kacang panjang, bawang putih, beras, mie kering instant, ikan bawal, belanak, tongkol, udang basah, kembung rebus, ikan panggang, susu untuk tulang, bayam, buncis, ketimun, kembang kol, kol putih, labu siam,sawi hijau, terong panjang, tomat sayur, apel, melon, pepaya, pisang, margarine, dan minyak goreng. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi, yaitu: daging ayam kampung, daging ayam ras, bandeng, cumi-cumi, gabus, ikan kembung, lele, mujair, bandeng presto, makanan bayi, susu bubuk, telur ayam ras, susu cair kemasan, kangkung, kentang, kol putih, tauge, wortel, tempe, anggur, semangka, dan gula merah. (YM)