Kudus, isknews.com – Kalau rejeki tidak kemana. Peribahasa ini nampaknya cocok untuk para pebisnis yang tengah menggeluti usahanya.
Hal yang sama juga diyakini oleh ibu rumah tangga (IRT) di Perumahan Muria Indah, Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae Kudus. Meskipun membuka usaha di rumah dan terbilang cukup jauh dari akses umum. Bisnis jam tangan miliknya nyatanya laris dibanjiri pembeli.
Bahkan, Regina Nungki Kusuma Ningrum (30 tahun) namanya, berani melepas pekerjaan utamanya sebagai guru les privat demi menekuni bisnis ini.
“Dulu juga sempat jadi guru di salah satu SD swasta di Kudus, tapi hanya berjalan 6 bulan saja,” ujar Nungki, sapaan akrabnya.
Bisnis jam tangan ini mulai digeluti Nungki sejak kuliah semester 6. Pada waktu itu, pemasaran jam tangan ini masih pasif dan hanya mengandalkan sistem onlineshop.
Bermodalkan Rp 1,3 juta, Nungki membeli belasan jam tangan yang cukup bermerk kala itu. Penjualan masih belum begitu banyak, namun dia tetap konsisten untuk mempromosikan produknya.
“Karena yang paling penting kalau mau bangun bisnis itu konsistensi,” tandasnya.
Mulai berganti tahun, bisnis jam tangan miliknya mulai tersohor di beberapa daerah. Bahkan, ada yang rela untuk datang ke rumahnya. Meskipun hanya sekedar untuk melihat-lihat koleksi jam tangan yang dimiliki Nungki.
“Kebanyakan yang datang langsung ke rumah itu dari luar daerah, seperti Jepara dan Pati. Kalau orang Kudus biasanya minta COD,” katanya.
Kemudian, pada awal tahun 2020, tepatnya pada saat pandemi, dia memutuskan untuk lebih menekuni bisnis jualan jam tangan. Dia menambahkan koleksi jam tangan dan lebih fokus pada satu merk, yaitu SKMEI.
Beberapa jenis jam tangan yang dijual Nungki ada jam digital, analog, dualtime, dan smartwatch. Harga yang dipatok mulai dari Rp 90 ribu sampai Rp 300 ribu-an.
“Kualitas juga bagus meskipun harganya murah,” ucapnya.

Meski berjualan di depan pekarangan rumah dan mengandalkan penjualan online, namun peminat selalu datang tiap hari. Bahkqn dalam sebulan dia menjual hingga 200 jam.
Kata Nungki, selain kulaitas jam yang banyak peminat, pelayanan yang diberika olehnya juga dibilang sangat baik. Hal ini yang membuat banyak pembelinya datang kembali untuk membeli produk jam tangan miliknya.
“Kalau pelayanan kita tidak bagus, percuma, orang pasti malas untuk order lagi. Jadi, pelayanan yang baik memang diutamain,” terangnya.
Nungki mengungkapkan sudah bisa menembus pembeli dari berbagai daerah, seperti Papua, Kalimantan, Sumatera, Semarang, Jepara, Pati, dan masih banyak lainya. (MY/YM)