Biografi ulama’ Nusantara Jadi Kado terindah dalam Satu Abad Qudsiyyah

oleh -1,263 kali dibaca

Isknews.com, Kudus – Jaringan ulama Nusantara dan Dunia Islam tidak hanya di wilayah yang sekarang dikenal dengan Timur Tengah, tetapi juga mencakup Afrika, Asia Selatan, dan Asia Tengah. Tidak terkecuali Islam Indonesia yang sangat kosmopolitan. Sayangnya, biografi ulama Nusantara secara lengkap masih sangat langka.
Belakangan ini, kajian tentang ulama dan tokoh di Indonesia telah diakukan oleh berbagai kalangan akademisi dengan pendekatan dan disiplin keilmuan yang beragam.

Oleh sebab itulah dalam rangka menyemarakkan satu abad Qudsiyyah, Sabtu-Ahad 30-31 Januari 2016 diadakan Workhshop Penulisan Biografi Ulama Nusantara.
Acara yang di ikuti kurang lebih 40 Santri Madrasah Aliyyah (MA) Qudsiyyah ini bertempat di Laboratorium Komputer dan Auditorium MA Qudsiyyah.
Selama dua hari satu malam para santri Qudsiyyah mendapatkan hasanah ilmu biografi ulama dari 3 Pembicara yang berkompeten di bidangnya, diantaranya
1. Dr. H. M Ihsan M.Ag (Dosen STAIN Kudus),
2. M. Rikza Chamami, M.S.I (Dosen UIN Walisongo Semarang)
3. Khasan Ubaidillah M.Pd.I (Dosen IAIN Surakarta).

Pembacaan Ayat ayat suci Alqur’an dan Sholawat Asnawiyyah Membuka Jalannya acara sore 16.00 (30/01/2016) dan pembacaan doa yang di pimpin oleh bapak kepala MA Qudsiyyah Fahruddin, MPd

H M. Ihsan dalam kutipan sambutannya menerangkan,”Jika Fenomena penulisan dan penerbitan biografi ulama dan tokoh agama secara nasional ini jelas patut disambut gembira.
Dengan demikian, sisi kehidupan sang tokoh, pemikiran keagamaan, karya intelektual, dan pelbagai aspek kehidupannya dapat dikenali dan memiliki jejak yang jelas bagi perjalanan sejarah pemikiran dan keagamaan di Indonesia”terangnya.

Perwakilan Mutakharijin Qudsiyyah di Semarang (MAQDIS) yang juga Alumni Qudsiyyah, M Rikza Chamami saat di wawancarai isknews.com tentang tujuan di adakannya workshop ini adalah Penulisan biografi yang didasari fakta dalam kehidupan masyarakat pada diri ulama tersebut. Sampai kapanpun bisa dibaca anak cucu kita dengan tujuan setelah membaca biografi ulama pendahulu bisa menjadi motivator, penyemangat di era yang semakin krisis akan ulama’. karena bagaimanapun tantangan ke depan generasi muda kita sangat kompleks, di serang dari berbagai sisi, amibil contoh Lahirnya aliran-aliran baru yang belum jelas, ‘tandasnya.

Acara ini merupakan salah satu agenda Gebyar Satu Abad Qudsiyyah, dan terselenggara atas kerjasama Ikatan Alumni Qudsiyyah dan IKAQ dan Mutakharijin Qudsiyyah di Semarang (MAQDIS) dan Redaksi majalah tahunan El-Qudsy.

Salah satu kebanggaan guru adalah anak didiknya menjadi sukses, dimana ia sudah memberi manfaat terhadap banyak orang.
Tulisan kita khususnya santri Qudsiyyah akan menjadi jariyah. Impian kita untuk mewujudkan biografi ulama nusantara akan menjadi Kado terindah dalam Satu Abad Qudsiyyah (Jivan)

KOMENTAR SEDULUR ISK :