BMT Mitra Muamalat Kudus, Solusi Alternatif Pemberdayaan Ekonomi Keumatan

oleh -2,179 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Keberadaan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) diharapkan mampu menjadi solusi alternatif pemberdayaan ekonomi keumatan dan mendorong sektor usaha mikro dan kecil.

Hal itu dikatakan Bendahara BMT Mitra Muamalat, Muhammad Hilmy saat acara Istighosah dan Ta’aruf, Pengawas, Pengurus Baru dan Karyawan BMT Mitra Muamalat, di aula Mubarokfood, Minggu (23/2/2020).

Hilmy yang juga Direktur CV Mubarokfood menganggap penting karena BMT menjadi bagian penggerak perekonomian Indonesia. “Apalagi jumlah penduduk Indonesia yang menjadi pengusaha sektor UMKM terus mengalami peningkatan setiap tahunnya,” terangnya.

Dijelaskan Hilmy, BMT Mitra Muamalat yang mempunyai motto menggalang usaha dunia akhirat ini memiliki keunggulan sebagai usaha yang beroperasi secara syariah dan mampu memberikan edukasi keuangan yang baik secara islami. Sehingga,  BMT akan mampu mendorong masyarakat memiliki sikap produktif dan tindakan produktif.

BMT Mitra Muamalat berdiri sejak 1 Juli 1999, merupakan lembaga keuangan (koperasi) yang dipercaya masyarakat luas untuk menyimpan dana, koperasi yang mampu memberi edukasi masyarakat agar giat menabung dan merencanakan keuangan, koperasi yang memberi pembiayaan mudah dan murah kepada anggota yang mayoritas adalah usaha mikro.

Sementara itu, Ketua Pengurus BMT Mitra Muamalat Kudus, M. Sugiri mengatakan, tujuan berdirinya BMT Mitra Muamalat adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya melalui kegiatan ekonomi dan kegiatan pendukung lainnya.

Dalam operasionalnya, kata Sugiri, BMT Mitra Muamalat juga didukung tenaga yang tangguh, profesional dan berdaya saing tinggi sehingga dapat melakukan pelayanan yang optimal bagi masyarakat secara professional sesuai syariah.

Selain itu, Salah satu prinsip kerja yang dilakukan adalah pendampingan manajemen kewirausahaan, pengembangan sumber daya insani dan teknologi tepat guna, kerjasama bidang finansial dan pemasaran, sehingga mampu memberdayakan wirausaha – wirausaha baru yang siap menghadapi persaingan dan perubahan pasar.

“Keberadaan BMT Mitra Muamalat di Kudus diharapkan mampu menjadi solusi alternatif bagi pemberdayaan ekonomi umat,” paparnya.

Disebutkan Arif Subhan, Manager BMT Muamalat Kudus bahwa awal modal dulunya sekitar 17 juta, hingga saat ini alhamdulillah sudah mencapai 11 miliar, dengan jumlah lebih dari dua ribu nasabah dan memilik 4 cabang diantaranya di Jekulo, Undaan, Gebog dan Kaliwungu. (AJ/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :