BPP Kaliwungu Beri Penyuluhan Antisipasi Serangan Hama Penyakit Tanaman Padi

oleh -1,456 kali dibaca
Foto: istimewa

Kudus, isknews.com – Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kaliwungu bersama petugas Lab PHP Pati turun ke lapangan melaksanakan gerakan pengendalian (gerdal) di hamparan seluas 5 hektar poktan Sumber Makmur, Selasa (6/4/2021).

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Catur Sulistiyanto menerangkan, Seluruh BPP Kecamatan Kaliwungu mengarahkan petani melakukan penyemprotan sesuai aturan keamanan. Yakni menggunakan masker dan sarung tangan. Semoga, tanaman padi milik petani poktan Sumber Makmur ini tumbuh dengan baik sampai panen serta menghasilkan produk maksimal.

“Hama dan penyakit tanaman padi perlu segera dikenali agar dapat segera dikendalikan, dan tidak berpengaruh pada produtivitas tanaman. Jika tidak segera dilakukan pengendalian petani bisa mengalami kerugian besar atau kecil, sesuai dengan luas serangan hama dan penyakit.”

menegaskan kepada seluruh insan pertanian bahwa di tengah pandemi Covid-19, petani dan penyuluh harus tetap bersinergi menyediakan kebutuhan pangan sehingga tidak terjadi krisis pangan. Catur juga meminta kepada petani gerak cepat dan tidak membiarkan tanaman padinya terserang hama penyakit yang meluas dan berlarut-larut. Ia juga mengajak petani untuk mengikuti asuransi usaha pertanian untuk meminimalisir kerugian yang dialami oleh petani

“Walau masih pandemic Covid-19 don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah pangan. Setelah panen, segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur,” katanya

Penyuluhan dilakukan ke petani di lahan Poktan Sumber Makmur Desa Kedungdowo Kecamatan Kaliwungu. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi serangan hama dan penyakit tanaman yang bisa menggagalkan panen petani sekaligus sangat merugikan petani.

Datangnya hama ini diketahui petani tiga mingguan lalu dan berusaha menangani sendiri. Namun seminggu kemudian hama kresek ini masih tetap tak terkendali menyerang tanaman padi yang mulai tumbuh berumur 32 HST.

Terlihat dari beberapa tanaman mulai layu . Sehingga petani melapor ke Penyuluh Pertanian yang diteruskan ke Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus. Kemudian bersinergi Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit ( PHP) wilayah Pati untuk melakukan gerakan pengendalian ( gerdal). (AJ/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :