Kudus, isknews.com – Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kudus menerima kunjungan studi tiru dari Kabupaten Banyumas Jawa Tengah pada Senin (7/8/2023) pagi.
Kegiatan kunjungan bertempat di Sekretariat BPPD Kudus, tepatnya di ruang Usreg Obyek Wisata Taman Sardi, Desa Kajar, Kecamatan Dawe.
Terlihat dari pengurus BPPD Kudus (baik tim pemangku kebijakan maupun tim pelaksana) memakai Dresscode sarung batik taman sardi dengan atasan putih dan memakai iket (laki-laki), sementara untuk yang perempuan memakai atasan hijab berwarna merah.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus, Mutrikah mengucapkan selamat datang di Kudus saat menyambut tamu dari Banyumas itu.
“Selamat datang di Kudus bapak ibu, Terima kasih atas kunjungannya, suatu penghormatan bagi kami, jujur merasa takjub, padahal kami belum apa-apa tapi sudah ada yang studi tiru,” tutur Mutrikah.
Dirinya menyebut ada tiga unsur pariwisata di Kudus yang dikelola, diantaranya yang dikelola Pemerintah, Swasta dan Desa Wisata.
“Objek wisata di Kudus beragam dan saling berkaitan, baik yang dikelola pemerintah, milik swasta dan sebanyak 28 desa wisata yang telah dibentuk. Semuanya mempunyai daya tarik dan keunikan masing-masing, sehingga bisa memberikan pilihan bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Kudus,” terangnya dihadapan peserta studi tiru.
Sementara itu, Ketua BPPD Kabupaten Kudus, Arif Hartawan mengatakan, pihaknya menyambut baik kedatangan kunjungan BPPD Banyumas yang jauh-jauh datang ke Kabupaten Kudus,
“Saya mewakili BPPD Kudus khususnya, dan Kabupaten Kudus pada umumnya mengucapkan selamat datang di Kudus, disini kita sama-sama belajar, bertukar ilmu, semoga memberikan manfaat untuk semuanya,” kata Arif.
Pihaknya dalam studi tiru menyampaikan sejumlah program kerja yang sudah pernah dilakukan,
“Kami sampaikan tentang bagaimana untuk promosi BPPD Kabupaten Kudus, Seperti yang pernah kami adakan, dengan menggelar Table Top dengan Anggota PPW Jateng pada tahun 2020, lalu pameran di Bali, Jakarta dan lainnya,” tutur Arif.
Kemudian, lanjut Arif, pihaknya juga melakukan Assasment Destinasi dan desa wisata di kabupaten Kudus dalam rangka memenuhi SOP Sapta pesona.
Selain di atas, BPPD Kudus juga menceritakan bagaimana membuat Roadmap jalur pariwisata kabupaten Kudus.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Eriek Kusuma mengatakan, alasan kedatangan pihaknya melakukan studi tiru ke BPPD Kudus karena pihaknya ingin membentuk BPPD serupa untuk diterapkan di daerahnya,
“Ya, kami dari Banyumas berencana ingin meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan dengan membentuk Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD), nah kesini studi tiru ke BPPD Kudus, saat ini kami dalam proses membentuk Badan promosi, jadi terima kasih kepada Kudus yang telah memberikan petunjuk proses pembentukan BPPD,” terangnya.
“Dari tahun 2014 sudah ada angan-angan untuk membentuk BPPD, sudah ada Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan (RIPK) nya, badan promosinya waktu itu belum dibentuk, hanya ada unit pemasaran dari bidang pariwisata jadi belum maksimal, karena jika maksimal itu harus ada kemauan dari semua pihak, bukan top down saja, melainkan ada stakeholder lain yang bersinergi bersama, ya itu harapannya nanti ada di BPPD,” sambungnya.
Sejumlah Pejabat Kedinasan dari Kabupaten Banyumas nampak hadir memenuhi kursi yang telah disediakan dalam kegiatan studi tiru tersebut,
“Kami datang bersama dari perwakilan Inspektorat Daerah, Bappedalitbang, Dinporabudpar, Bagian Organisasi Setda, Bagian Hukum Setda dan UPTD Lokawisata Baturraden Kabupaten Banyumas,” ucap Eriek Kusuma.
Lebih spesifik, lanjutnya, pihaknya dalam studi tiru menanyakan beberapa hal terkait BPPD di Kudus dan lainnya.
“Diantaranya yang kami tanyakan terkait Struktur Organisasi dan Dasar Hukum Pembentukan Badan Promosi Pariwisata Daerah, pengelolaan Destinasi Wisata di Kabupaten Kudus, target juga realisasi kunjungan dan PAD pada sektor pariwisata hingga dari mana pembiayaan/pendanaannya,” jelasnya.
Pihaknya ingin, usai studi tiru bisa menambah pengetahuan, wawasan untuk kedepannya, yakni membuat BPPD serupa di Kabupaten Banyumas.
“Kami ingin ada follow up setelah dari sini (BPPD Kudus), untuk bisa kami terapkan di Banyumas,” harapnya. (AS/YM)