BPS Kudus : Kudus Alami Inflasi 0,51 Persen Di Bulan Maret 2016

oleh -1,007 kali dibaca

Kudus, isknews,com – Pada maret 2016 Kabupaten Kudus terjadi inflasi sebesar 0,51 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 129,16 lebih tinggi bila dibanding bulan februari 2016 yang mengalami deflasi sebesar 0,23 persen dengan IHK 128,50. Demikian pers release yang di terbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kudus (5/4).

Selanjutnya BPS Kudus menjelaskan, “Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukan oleh naiknya indeks beberapa kelompok pengeluaran yaitu: kelompok bahan makanan 1,85 persen, kelompok makan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,19 persen, kelompok sandang 0,67 persen dan kelompok kesehatan 0,65 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok perumahan , air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,13 persen dan kelompok transportasi,komunikasi dan jasa keuangan 0,18 persen” jelasnya.

Badan Pusat Statisitik (BPS) Kudus yang di kepalai oleh Endang Tri Wahyuningsih ini mengatakan, “Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya inflasi adlah bawang merah,cabai merah,kacang panjang,bawang putih,beras dan batu bata. Komoditas yang memberikan sumbang terbvesar terhadpa terjadinya deflasi adalah telur ayam ras,daging ayam ras,kangkung,genteng,bensin dan bandeng. Nasional pada bulan ini juga mengalami inflasi sebesar 0,19 persen dengan IHK 123,75 dan Jawa Tengah inflasi sebesar 0,39 persen dengan IHK 122,60″, tambahnya.

Inflasi terjadi di semua kota SBH di Jawa Tengah. Inflasi tertinggi terjadi di kota purwokerto sebesar 0,55 persen dengan IHK sebesar 121,31 diikuti Kabupaten Kudus sebesar 0,51 persen dengan IHK sebesar 129,16 persen, kota surakarta sebesar 0,42 persen denga IHK sebesar 120,82, kota semarang sebesar 0,39 persen dengan IHK sebesar 112,35, kota Tegal sebesar 0,32 denga           IHK sebesar 120,13, dan inflasi terendah di kota Cilacap sebesar 0,11 persen dengan IHK sebesar 125,32. Laju inflasi tahun kalender sebesar 0,73 persen, sedangakan laju inflasi ”year on year” (maret 2016 terhadap maret 2015) sebesar 4,83 persen. (YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :