Buku “Manaqib Habib Ja’far Alkaff” Dibedah di Islamic Book Fair 2023

oleh -2,127 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Buku Manaqib Habib Ja’far Alkaff karya Riqza Ahmad dan Tim Abidiniyah dibedah di event Kudus Islamic Book Fair 2023. Buku tersebut karya Riqza Ahmad atau yang akrab di sapa dengan Gus Riqza yang merupakan Menantu KH. Ulil Albab Arwani.

Bedah buku tersebut terselenggaran berkat kerjasama dengan Perpustakaan IAIN Kudus menggandeng Paradigma Institute, berlangsung di GOR IAIN Kudus, Jumat 8 September 2023.

Gus Riqza memaparkan empat keistimewaan Habib Ja’far. Empat keistimewaan yang dimaksud ialah posisi sebagai habib, seorang wali, seorang pendamping atau guru dan keilmuan habib Ja’far.

tersebut bercerita bahwa Habib Ja’far merupakan keturunan dari Sayyid Ja’far Shodiq, Sunan Kudus.

“Dari Jalur Ibu, Habib Ja’far Shodiq Alkaff masih keturunan  Sunan Kudus, ” katanya.

Habib Ja’far merupakan seorang Wali. Ini adalah keistimewaan Habib Ja’far. Ia dikenal masyarakat sebagai seorang Wali. Salah satu cirinya, kata Gus Riqza, doanya makbul.

Habib Ja’far juga selalu dibimbing dan didampingi seorang Guru. Dalam tradisi Ulama, seorang wali pasti dibimbing seorang guru Guru yang dimaksud Gus Riqza ialah syech Abdul Qodir Al jilani dan Nabi Khidir. Gurunya Habib Ja’far, kata Gus Riqza adalah Nabi Khidir.

Gus Riqza juga bercerita, waktu kecil Habib Ja’far pernah hilang. Ayahnya, Habib Muhammad mencarinya kemana-mana dan kunjung ketemu. Ayahnya diberitau seolah kiai yang waksito.

 “Beliau baru bersama Nabi khidir,” kata Gus Riqza seolah menirukan ucapan kyai tersebut kepada ayah Habib Ja’far.

Menurut Gus Riqza, suatu ketika Habib Ja’far juga pernah berfoto bersama Nabi khidir di suatu pantai di Jakarta. Akan tetapi, tak seorangpun bahwa itu adalah itu Nabi Khidir.

“Setelah pulang, kemudian Habib Ja’far cerita bahwa yang foto bersama tersebut adalah Nabi Khidir,” tambah Gus Riqza.

Keistimewaan keempat yang dimiliki Habib Ja’far ialah ilmu yang selalu diamalkan. Ilmu yang amaliah dan keseharian yang dilakukan Habib Ja’far.

“Jadi keseharian beliau ya itu ilmunya, bisa dikatakan Ilmu yang amaliah,” pungkasnya. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :