Kudus, isknews.com – Kecelakaan kembali terjadi di Jalur Lingkar Jepang, Kudus, Senin (16/5). Ini merupakan kali ke empat selama kurun waktu 9 hari terakhir. Kecelakaan kali ini menimpa bus Sumber Harapan dengan nomor polisi K 1589 GA yang menabrak pohon di dekat traffic light Jepang. Rencananya bus yang membawa 37 penumpang tersebut akan menuju Indramayu dari Juwana, Pati.
Kanit Laka Polres Kudus Iptu Hartono mengatakan, penyebab kecelakaan diduga karena jalan licin. Awalnya bus dari juwana tersebut berhenti karena lampu menyala merah. Pada saat lampu menyala hijau, sopir hendak menjalankan kendaraan tiba-tiba tidak mampu menguasai bus, yang lantas menabrak sebuah pohon di dekat traffic light Jepang.
“Dalam kecelakaan tunggal ini tidak ada korban jiwa. Namun bus mengalami rusak cukup parah pada bagian depan. Kaca depan pecah dan bodi kiri bawah rusak cukup parah,” katanya pada isknews.com saat ditemui di lokasi kejadian.
Hartono menambahkan, pada saat kejadian memang dalam kondisi hujan, sehingga jalan menjadi licin. Dirinya mengimbau kepada semua pengendara baik motor maupun mobil agar berhati-hati ketika berkendara dalam kondisi hujan.
Sementara itu salah seorang penumpang Sarmin menjelaskan, bus ini dari Juwana, Pati hendak menuju Indramayu. Penumpang yang berjumlah 37 orang semuanya berasal dari Indramayu. Mereka bekerja di perusahaan perkapalan yang ada di Juwana. Menurutnya pada saat kejadian kondisi lalu lintas cukup ramai.
Pada saat lampu menyala hijau sopir menjalankan bus dengan pelan, namun ada keganjilan diduga rem bus blong. Dirinya menduga sopir sengaja menepikan bus demi menghindari kecelakaan dengan kendaraan yang lain. “Kebetulan di dekat bangjo ada pohon, kayaknya tadi sengaja dihantamkan pohon agar bus bisa berhenti, kalau tidak begitu ya jalan terus busnya, dan berisiko menabrak kendaraan lain,” jelasnya.
Hingga berita ini diturunkan, seluruh penumpang masih menunggu operan bus untuk melanjutkan perjalanan menuju indramayu. Sedangkan sopir bus masih dimintai keterangan pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut. (MK)