Kudus, isknews.com – Kebakaran rumah yang sering terjadi di Indonesia kebanyakan disinyalir akibat korsleting listrik. Meskipun tidak semuanya namun hampir di setiap kasus kebakaran dicurigai karena hubungan arus pendek. Hal itu menjadi perhatian serius pihak PLN Kudus, karena beberapa minggu yang lalu terjadi beberapa kasus kebakaran di Kudus yang diduga karena korsleting listrik.
Koordinator humas PLN Kudus Susanto yang ditemui isknews.com di kantornya, memberikan beberapa tips bagi masyarakat yang hendak membeli atau mengontrak rumah yang layak dihuni untuk menghindari kasus kebakaran rumah yang disebabkan korsleting listrik.
Susanto menjelaskan, untuk membeli atau mengontrak rumah yang layak huni apalagi jika hunian tersebut akan ditempati dalam waktu lama, dibutuhkan beberapa pertimbangan. Di antaranya, calon pembeli sebelum melakukan transaksi terlebih dahulu harus melihat KWh meter atau yang biasa disebut meteran listrik, apakah sudah terpasang dengan benar atau belum
“Penting untuk melihat KWh meter apakah sudah terpasang dengan baik atau belum, lihat kabel-kabelnya terpasang rapi atau tidak, segel terpasang atau tidak, jangan sampai setelah dihuni timbul permasalahan pada peralatan tersebut, didapati kelainan saat ada pemeriksaan oleh petugas,” katanya.
Langkah berikutnya, lanjutnya, calon pembeli harus memastikan terlebih dahulu apakah instalasi listrik dalam keadaan layak dan memiliki Sertifikasi Layak Operasi (SLO) atau tidak, guna menghindari terjadinya kebakaran karena korsleting listrik.
“Apabila langkah di atas sudah dilakukan selanjutnya pastikan rumah yang akan dihuni tidak memiliki permasalahan tunggakan rekening listrik. Jangan sampai rumah yang telah dibeli ternyata memiliki tunggakan listrik, maka nanti pemilik baru yang berkewajiban untuk menyelesaikan administrasinya sebelum listriknya dinyalakan kembali bila terjadi pemutusan aliran listrik,” tuturnya. (MK)
