Kudus, isknews.com – Ide kreatif dituangkan oleh warga Bulungcangkring, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. Iwan Agung Cahyanto (49 tahun), bersama istrinya Minarti (53 tahun) menyulap jamur menjadi olahan cincang.
Cocok bagi vegetarian yang tidak suka daging hewan. Cincang tersebut murni berbahan jamur tanpa campuran daging hewan sedikitpun.
Selain bisa dimakan secara langsung atau pendamping untuk menu makanan tertentu, jamur cincang tersebut juga bisa dikreasi dalam bentuk varian menu makanan lainnya. Seperti, menjadi bahan campuran martabak, telur dadar, hingga omelet.
“Kalau dari kita sendiri ada kreasi sendiri dari mie, yaitu mie bucang (mie bumbu jamur cincang, red) atau bisa juga kita sebut mie bulungcangkring,” kata Iwan.

Kreasi jamur cincang sendiri, lanjut iwan, baru berjalan setahun belakangan. Dia menyebut, olahan cincang dari jamur masih menjadi inovasi satu-satunya di Kudus.
Minarti menambahkan, ide pembuatan jamur bermula ketika ingin membuat martabak telur dengan mengganti daging hewan dengan jamur. Beberapa kali mencoba dan sempat mengalami kegagalan, akhirnya dia bisa menemukan resep yang pas. Dan berhasil menyulap jamur menjadi olahan cincang yang bisa dinikmati dengan lezat.
“Ini hasil kreasi sendiri, resep sendiri, tifak mencontoh dari youtube atau yang lainnya. Memang murni coba-coba sendiri, karena saya memang dasarnya suka masak,” katanya.
Untuk bahannya sendiri, Minarti menggunakan jamur tiram yang segar. Setelah di potong dan dicuci bersih, jamur tersebut kembali dicincang kemudian direbus hingga air mendidih. Setelah itu, ditiriskan dan dicampur dengan bumbu halus.
“Terakhir, di sangrai dengan api kecil hingga kering,” lanjutnya.
Satu kilo jamur, bisa diolah menjadi cincang seberat 180 gram, yang kemudian dibagi menjadi dua kemasan. “Masing-masing kemasan kita buat 90 gram,” katanya.
Pihaknya berharap, hasil olahannya bisa menjadi kabar baik bagi para vegetarian, yang ingin mencoba menu makanan favoritnya menggunakan cincang jamur.
“Ini belum kita pasarkan dengan luas karena ijin PIRT-nya belum keluar,” ujarnya.
Sementara untuk sasaran pemasaran, Minarti mengaku sudah banyak lahan pasar yang akan ditembus. Seperti, di pusat oleh-oleh, koperasi rumah sakit, hingga hotel.
“Sebelum cincang jamur, kita kan sudah punya produk jamur yang lainnya. Kita juga sudah punya pasar di Kudus, Jepara, Pati, Semarang, Tuban, dan Gresik,” terangnya. (MY/YM)