Kudus, isknews.com – DAS Juwana yang ditetapkan sebagai salah satu Daerah Aliran Sungai (DAS) Prioritas Nasional menjadi perhatian serius berbagai pihak.
Untuk memperkuat upaya pemulihannya, Forum DAS Kawasan Muria mengambil peran strategis dengan mendorong kolaborasi lintas sektor.
Bekerja sama dengan BPDAS Pemali Jratun dan Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus (UMK), forum tersebut menyelenggarakan diskusi bertema “Membangun Sinergi dalam Upaya Pemulihan DAS Juwana Secara Terpadu dan Berkelanjutan” pada Jumat 14 November 2025, di Gedung Rektorat UMK.
Diskusi tersebut menghadirkan narasumber dari BBWS Pemali Juwana, Cabang Dinas Kehutanan Wilayah II, serta Forum DAS Kawasan Muria.
Pembahasan diarahkan pada penguatan rencana aksi pemulihan DAS Juwana melalui berbagai pendekatan, mulai dari sipil teknis, vegetatif, hingga sosial-ekonomi masyarakat.
Ketua Forum DAS Kawasan Muria, Hendy Hendro HD, menegaskan bahwa pihaknya memiliki peran penting dalam menyatukan arah dan langkah pemulihan.
“Pendekatan dari PU lebih kepada sipil teknis, dari kehutanan lebih pada vegetatif, sedangkan forum lebih memfokuskan pada pemberdayaan, partisipasi, dan peran serta para pihak dengan pendekatan sosial, ekonomi, dan budaya,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa DAS Juwana merupakan satu dari 108 DAS Prioritas Nasional dan termasuk 17 DAS di Jawa Tengah yang perlu segera dipulihkan.
DAS ini memiliki peran strategis bagi keberlanjutan kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat.
DAS Juwana juga menjadi sumber air penting bagi sektor pertanian dan industri.
Selain itu, DAS ini berfungsi vital dalam menjaga keseimbangan ekologis dan membantu pengendalian banjir di wilayah Kudus dan Pati.
Forum DAS Kawasan Muria menekankan bahwa keberhasilan pemulihan DAS membutuhkan keterlibatan penuh unsur pentahelix, yakni pemerintah, akademisi, dunia usaha, organisasi masyarakat, serta masyarakat di wilayah hulu, tengah, hingga hilir.
Menurut Hendy, pemulihan DAS tidak akan efektif jika hanya dijalankan oleh satu pihak.
“Harus ada kolaborasi, sinergi, integrasi, dan sinkronisasi antarpemangku kepentingan,” tegasnya.
Hendy berharap kegiatan ini menjadi langkah awal lahirnya komitmen bersama untuk memastikan pemulihan DAS Juwana berlangsung terpadu dan berkelanjutan.
“Semua langkah ini kami lakukan demi terwujudnya DAS Juwana yang sehat, produktif, dan mampu memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat dari hulu hingga hilir.” tandasnya. (YM/YM)







