Desa Tanjungkarang Jati Kudus Kembali Banjir, Gang-Gang Ditutup Demi Keamanan

oleh -1,569 kali dibaca
Hujan deras beberapa hari yang mengakibatkan kawasan jalan pemukiman Desa Tanjungkarang, Jati, Kudus terendam, Rabu (08/01/2025)

Kudus, isknews.com – Hujan deras yang mengguyur Kota Kretek beberapa hari terakhir menyebabkan banjir yang merendam puluhan rumah di Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Rabu (08/01/2025).

Kondisi ini menyebabkan akses jalan di beberapa titik tertutup dan memaksa warga mengevakuasi barang-barang berharga mereka dari kawasan yang memang dikenal sebagai langganan banjir saat curah hujan meningkat tinggi.

Banjir yang melanda wilayah RT 2, RT 3, dan RT 4 RW 1, serta sebagian RW 2 dan 3, terjadi dengan ketinggian air mencapai 30 cm. Hujan deras yang berlangsung sejak Selasa malam mengakibatkan debit air meningkat hingga meluap ke permukiman warga.

Saputro (45), salah satu warga RT 4 yang terdampak, mengaku sudah terbiasa dengan banjir setiap kali hujan deras mengguyur. Namun, kali ini, air tidak hanya menggenang di teras, tetapi masuk ke dalam rumah.

“Setiap hujan deras pasti banjir. Biasanya cuma sampai teras, tapi kali ini masuk ke rumah. Permukaan rumah lebih rendah dari jalan, jadi air langsung masuk,” ujar Saputro di depan toko sembako miliknya yang terendam.

Saputro juga menyebut saluran air di desanya yang tersendat turut memperparah kondisi. “Sodetan air kurang lancar, sungai penuh, dan air melimpas ke rumah-rumah warga,” tambahnya.

Pantauan di lokasi menunjukkan warga sibuk menyelamatkan barang-barang mereka, seperti beras dan stok dagangan, agar tidak rusak terkena air. Beberapa gang ditutup untuk kendaraan roda empat dan diberi rambu jalan pintas demi mempermudah akses.

Sementara itu, Kepala Desa Tanjungkarang, Sumarno, menyatakan banjir disebabkan curah hujan tinggi yang berlangsung sejak Selasa malam. “Genangan ini muncul akibat limpasan air dari saluran yang belum bisa mengalir sempurna ke Sungai Wulan karena proses normalisasi,” terangnya.

Sumarno memastikan banjir ini bersifat sementara dan biasanya surut dalam beberapa jam. “Biasanya dua hingga tiga jam air sudah surut. Kami terus memantau situasi,” ujarnya.

Ia berharap normalisasi Sungai Wulan di bawah Jalan Proliman segera selesai agar saluran air dapat berfungsi optimal dan mengurangi risiko banjir di Desa Tanjungkarang. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.