Di sinilah Awal Perjalanan Dakwah Sunan Kudus

oleh -5,178 kali dibaca
Desa Langgardalem
Foto: Kepala Desa Langgardalem, Moh Maftukhan, saat ditemui media ini, Jumat (09-02-2018). (Nila Niswatul Chusna/ISKNEWS.COM)

Kudus, ISKNEWS.COMDesa Langgardalem yang terletak di sebelah barat Kali Gelis, terdiri dari delapan dukuh, yakni Dukuh Langgardalem, Puspitan, Kalinyamatan, Jagalan, Balai Tengahan, Kaujon, Nganggungan Lor dan Dukuh Nganggungan Kidul.

Berbicara Desa Langgardalem, tidak dapat dipisahkan dari keberadaan Masjid Suranata atau yang lebih dikenal sebagai Masjid Langgardalem. Masjid ini merupakan Masjid tertua di Kabupaten Kudus, yang didirikan pada tahun 1480 M oleh Sunan Kudus sebagai sarana dakwah Islam.

Menurut cerita dari sesepuh Desa Langgardalem yang dikisahkan Kepala Desa Langgardalem, Moh Maftukhan, dahulu pada abad ke 14, Syekh Ja’far Shoddiq atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sunan Kudus, hijrah dari Demak ke Kudus dengan tujuan mensyiarkan agama Islam. Kedatangannya ke Kota Kudus, menghantarkanya pada sebuah daerah yang terletak 250 meter di utara Masjid Menara Kudus.

Masjid Desa Langgardalem
Foto: Masjid Langgardalem di Desa Langgardalem, Kecamatan/Kabupaten Kudus, Jumat (09-02-2018). (Nila Niswatul Chusna/ISKNEWS.COM)

Di daerah tersebut, Sunan Kudus mendirikan sebuah rumah dan Masjid yang digunakannya sebagai tempat ngulang reh (tempat mengkaji ilmu agama Islam –red).

Menurut Maftuhan, saat ditemui media ini di kantornya mengatakan, bahwa Masjid terebut diberi nama Langgardalem, yang diambil dari kata Langgar yang artinya rumah dan kata Dalem yang berarti pribadi.

Secara keseluruhan dapat diartikan sebagai rumah pribadi dari Sunan Kudus yang digunakan sebagai tempat pertemuan antara Sang Sunan dengan koleganya. Dari Masjid Langgardalem itulah, perjalanan dakwah Sunan Kudus bermula.

Bertahun-tahun melakukan dakwah Islam menjadikan santri yang berguru kepada Sunan Kudus bertambah banyak dan menjadikan Masjid tersebut, tidak lagi muat untuk menampung ribuan santri yang menimpa ilmu kepada Sang Sunan.

Akhirnya, Sunan Kudus memutuskan untuk mendirikan Masjid yang lebih besar sebagai pusat tempat dakwahnya, Masjid tersebut tak jauh dari Masjid Langgardalem yang kini dikenal sebagai Masjid Menara Kudus.

“Rumah dan Masjid Langgardalem yang dahulu digunakan Sunan Kudus, diberikan kepada para ulama setempat, untuk dijaga dan dilestarikan sebagai tempat ngulang reh. Keberadaan Masjid Langgardalem sebagai saksi bisu awal perjalanan dakwah Sunan Kudus yang menjadikan daerah tersebut dikenal sebagai Desa Langgardalem,” tutur Kepala Desa Langgardalem itu. (NNC/AM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.