KUDUS,isknews.com – Direktur PDAM Kabupaten Kudus, Achamdi Saffa, mengakui pelayanan distribusi air minum oleh PDAM Kudus untuk sejumlah desa di Kecamatan Undaan belum maksimal. Hal itu terjadi karena adanya beberapa kendala, baik yang bersifat teknis, maupun kerusakan jaringan yang diakibatkan oleh alam, maupun orang yang dilakukan secara tidak sengaja.
Ditemui isknees.com, di tempat kediamannya, Minggu (1/8), dia mencontohkan kejadian akibat perbuatan warga yang membakar jerami padi. Meskipun kemungkinan pada saat warga melakukan hal itu, sama sekali tidak sengaja atau menduga, kalau tepat di bawah tumpukan jerami yang dibakar, terpendam pipa jaringan air minum PDAM. “Meskipun tidak sengaja, namun hal itu berakibat pipa jaringan itu meleleh karena panas api, dan pecah.”
Meskipun perbaikan segera bisa dilakukan, namun penggantian pipa jaringan yang menuju Desa Terangmas itu menimbulkan kerugian yang cukup besar, baik menyangkut lamanya waktu perbaikan, maupun kebocoran air saat pipa tersebut pecah, dan baru diketahui setelah ada laporan dari warga.
Menyinggung tentang himbauan Camat Undaan, agar pelayanan distribusi air minum untuk konsumsi warga di Kecamatan Undaan lebih ditingkatkan, khususnya di tiga desa, yakni Terangmas, Kutuk dan Glagahwaru, Achmadi menerangkan, dengan mengecilnya debit air reservoir di Desa Medini, memang aliran airnya tidak kuat untuk sampai desa-desa di sekitarnya. Untuk mengatasi hal itu, di reservoir itu telah dipasang dua unit pompa pendorong, sehingga aliran air ke tiga desa tersebut mulai lancar.
“Memang dengan dipasangnya pompa pendorong itu, menambah beaya operasional, karena menggunakan listrik. Tetapi hal itu tidak menjadi masalah, karena demi pelayanan kepada warga masyatakat.”
Ditambahkan, dengan jumlah pelanggan yang mencapai 8000 orang di Kecamatan Undaan, memang diakui belum semuanya bisa terlayani secara maksimal. Jaringan pipa distribusi sudah terpasang, namun untuk pengaliran airnya membutuhkan proses, dan itu membutuhkan waktu.(DM)
