Kudus, isknews.com – Distribusi logistik Pilkada Serentak 2024 untuk wilayah Kabupaten Kudus resmi dimulai pada Minggu (24/11/2024). Proses loading logistik dilakukan di Gudang KPU Kapasan, Bakalan Krapyak, Kecamatan Kaliwungu, dengan target pengiriman ke empat kecamatan pada hari pertama.
Ketua KPU Kudus, Faisol, menjelaskan bahwa distribusi hari ini memprioritaskan wilayah dengan jarak terjauh terlebih dahulu.
“Untuk hari ini, kami distribusikan logistik ke empat kecamatan dengan rute terjauh, agar waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan secara maksimal,” ujarnya saat ditemui di lokasi loading logistik.
Pada hari pertama, distribusi logistik diarahkan ke Kecamatan Dawe, Gebog, Undaan, dan Kaliwungu. Wilayah-wilayah ini dipilih karena merupakan kecamatan terjauh dari gudang logistik KPU di Kaliwungu.
Faisol mengungkapkan bahwa logistik yang didistribusikan meliputi kotak suara untuk pemilihan gubernur dan bupati, beserta berbagai kebutuhan tambahan lainnya.
“Di dalam kotak suara terdapat berbagai perlengkapan seperti surat suara, alat tulis, tanda pengenal, hingga plastik tambahan untuk melindungi kotak suara. Hari ini kami targetkan selesai untuk empat kecamatan, besok dilanjutkan empat kecamatan lagi, dan pada tanggal 26 November pagi, logistik untuk Kecamatan Kota sudah bisa diambil dan langsung didistribusikan ke tingkat desa dan kelurahan,” jelasnya.
Faisol juga menambahkan bahwa logistik akan menginap di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) selama dua malam sebelum didistribusikan ke Panitia Pemungutan Suara (PPS).
“Ini untuk memastikan keamanan dan menghindari potensi gangguan jika disimpan terlalu lama di balai desa,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Bupati Kudus, Hasan Chabibie, secara simbolis melepas pengiriman logistik ke masing-masing PPK. Ia berpesan kepada jajaran KPU untuk memastikan jumlah dan kondisi logistik sesuai kebutuhan.
“Pastikan jumlah logistik sesuai dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) kita, yaitu 642 ribu pemilih. Selain itu, jangan sampai ada kerusakan pada logistik, baik saat dikirim ke TPS maupun saat dikembalikan ke gudang setelah pemungutan suara,” tegas Hasan.
Kapolres Kudus, AKBP Ronni Bonic, yang turut hadir, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengerahkan 500 personel untuk mengamankan proses distribusi logistik.
“Kami sudah menyusun pola pengamanan, termasuk koordinasi dengan Kodim dan jajaran di tingkat kecamatan hingga kelurahan. Dua personel polisi akan bertugas membawahi enam TPS, dengan bantuan pengamanan dari linmas,” jelasnya.
Ia juga menyebut bahwa semua TPS di Kudus dianggap memiliki potensi kerawanan, sehingga pengawasan intensif dilakukan.
“Kami melakukan deteksi dini melalui tim intelijen untuk mengantisipasi potensi gangguan yang dapat menghambat proses pemungutan suara hingga pleno KPU,” tandas Kapolres. (YM/YM)