Kudus, isknews.com – Dirjen Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia, Mudjiadi siang tadi kunjungi lokasi proyek pembangunan waduk Logung di wilayah Desa Tanjungrejo Kecamatan Jekulo Kudus, Kunjungan dirjen PUPR ke Kudus merupakan Kunjungan Kerja dalam rangka meninjau pengalihan aliran sungai Logung sebagai tanda dimulainya pembangunan fisik waduk Logung (29/3).
Mudjiadi yang di dampingi pejabat provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Kadis PSDA Jateng Prasetyo Budi Yuwono dan Kepala BBWS Pemali Juana Ni Made Sumiyarsih sedangkan pejabat Kudus yang ikut menyambut dan mendampingi kegiatan dirjen siang itu adalah, Asisten I Setda Kudus Agus Budi Satrio, Kasdim 0722/Kudus Mayor Inf Sagimin Kapolsek Jekulo AKP Mardi S. Nsur Muspika Kecamata Dawe dan Jekulo serta kepala PSDA Jeratun Seluna wilayah Kudus Noviyanto.
Pengalihan aliran sungai Logung ke aliran pelimpahan adalah sebagai tanda dimulainya pembangunan fisik waduk Logung, dalam sambutannya Dirjen SDA Kementrian PUPR menjelaskan, “pembangunan waduk logung bukan kehendak dari para pejabat atau yang lain, namun merupakan kebutuhan untuk meningkatkan hasil pertanian, Waduk Logung sudah direncanakan lama sekitar sejak 30 tahun yang lalu akan tetapi baru terlaksana dan terealisasi pada tahun ini” jelasnya.
Selanjutnya Dirjen PUPR Menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah Provinsi Jateng dan Pemkab Kudus serta kepada warga masyarakat yang telah merelakan tanah miliknya untuk pembangunan waduk Logung. “Waduk Logung ini dibangun untuk mengatasi kesulitan wilayah Kabupaten Kudus dan Pati yang mana para petani kesulitan dimusim kemarau dan tergenang banjir dimusim penghujan, Selain mengatasi kedua hal tersebut Waduk Logung diharapkan akan menjadi obyek wisata di wilayah Kudus” tambahnya.
”Pada tahun 1986 disusun Detail Desain Irigasi Logung yang merupakan Proyek irigasi Andalan Jawa Tengah, dan setelah melalui Review Detai Desain pada tahun 2010 yang dilakukan oleh BBWS Pemali Juana, maka pada tahun 2014 dicanangkanlah awal pembangunan Bendungan Logung, dengan penandatanganan kontrak pelaksanaan pada tanggal 18 Desember 2014,” katanya
Dia menambahkan, ada empat lingkup Pekerjaan Pembangunan Bendungan Logung. Pertama, pembuatan system pengelak, yang mencakup pembuatan saluran pengelak sepanjang 370 m dengan bentuk Box Culvert dimensi 2 x 3,5 m x 3,5 m, untuk mengelakan debit banjir Q25 (189,265m3/detik) dan Coffer Dam kontruksi timbunan tanah random.
Kedua pembangunan spillway atau bangunan pelimpah di sisi kanan bendungan dengan type pelimpah samping termasuk chute & stilling basin, dengan debit rencana spillway QPMF ( 878,711 m3/detik. Kemudian pembangunan tubuh bendungan dengan urugan tanah random dengan inti tegak. Tinggi tubuh bendungan 56 m dari pondasi, panjang 350 m, kemiringan hulu 1:36 dan kemiringan hilir 1 : 2,5. ”Pembuatan system pengambilan (intake) dengan type menara, menggunakan beton bertulang dengan tinggi 31,79 meter,” kata Mudjiadi.
Dalam sambutan akhirnya Mudjiadi memesankan kepada para pelaksana poyek, “Pembangunan waduk logung agar mengacu pada 3 tepat yaitu tepat waktu, tepat biaya dan tepat mutu” pesannya.
Acara berakhir pada sekitar pukul 12.30 WIB yang diakhiri dengan pelaksanaan penandatanganan prasast bahwai telah dilaksanakannya pengalihan aliran sungai Logung sebagai tanda dimulainya pembangunan fisik waduk Logung . (Senopati)