Dishub Kudus Bagikan Beras dan Uang Bagi 685 Juru Parkir, Ojek dan Becak Terdampak Covid-19

oleh -1,170 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus membagikan sembako kepada sebanyak 685 warga terdampak Covid-19 terutama yang bekerja di sektor perhubungan berupa 10 kg beras dan uang tunai sebesar Rp 100 ribu di kantor Dishub Kudus.

Dari pantauan media ini, para penerima sembako diundang tidak bersamaan dan sehingga tidak banyak menimbulkan kerumunan, sesuai protap social dan physical distancing di musim pandemi corona ini.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus, Abdul Halil para penerima bantuan sembako ini ini harus sesuai kriteria yakni memiliki KTP Kudus dan pekerjaan utama adalah Pengojek dan tukang becak yang bukan merupakan pekerjaan sambilan.

“Jika tidak memiliki KTP Kudus, tidak bisa mendapatkan bantuan yang dianggarkan dari APBD 2020 Kabupaten Kudus. Para penerima bantuan ini adalah berasal dari jasa angkutan wisata dan juru parkir yang tidak bisa bekerja karena wabah yang melanda,” ujar Abdul Halil, Rabu (06/05/2020).

Menurut Halil, penerima bantuan tersebut akan dicatat nomor induk kependudukan (NIK)-nya dan dimasukkan ke dalam sistem. Sehingga warga masyarakat yang sudah memperoleh bantuan dari Pemkab Kudus tidak akan bisa memperoleh bantuan dari Pemprov Jateng dan pemerintah pusat.

Seorang pekerja di sektor perhubungan usai menerima bantuan 10 kg beras dan uang tunai dar Dinas Perhubungan Kudus (Foto: YM)

“Tujuannya biar merata sehingga yang sudah mendapatkan bantuan tidak bisa memperoleh lagi,” jelasnya.

Diperinci oleh Halil, Bantuan 685 paket sembako itu itu dibagi kedalam bebrapa moda perhubungan yang selama ini dibawah kendalinya diantaranya ojek Menara sebanyak 211, Ojek Terminal Wisata Bakalan Krapyak sebanyak 177, Asongan 45, Dokar Wisata 9, Becak 113, angkutan wisata 36 dan juru parkir 94 orang.

“Kami membagikannya selama 3 hari  sejak Rabu hingga Jumat lusa. Rabu ini diserahkan kepada ojek menara dan Bakalan Krapyak. Kamis a angkutan wisata dokar, becak, dan asongan. Hari Jumat kami bagikan ke juru parkir,” jelasnya.

Zainal Arifin (‎29), Warga Karangbener, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus mengatakan, bantuan beras dan uang sangat dibutuhkan.

Sejak tidak bisa mengojek di Bakalan Krapyak, dia tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.

“Sekarang saya susah kerja, nggak ada pemasukannya. Padahal biasanya bisa dapat Rp 50 ribu per hari. Jadi saya berterima kasih ‎dapat bantuan ini,” ujarnya.

Dia menceritakan, saat ini pekerjaannya hanya ikut kerja sambilan memasang pendingin ruangan. Jika tidak ada permintaan, terpaksa dia hanya menganggur di rumah.

“‎Selama ini saya belum pernah mendapatkan bantuan apa pun. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.