Ditemukan Pemalsuan Kitir, 12 Pekerja Pabrik Rokok Ini Diperiksa Hingga Larut Petang

oleh -2,896 kali dibaca
Kepala Bagian SKT Pabrik Rokok Brak Burikan, Adityo Nugroho (Foto: YM)

Kudus, isknews.com – Sempat beredar di media sosial WhatsApp (WA), terkait kekhawatiran dan was-was warga akibat salah satu anggota keluarganya yang bekerja sebagai buruh di sebuah pabrik rokok hingga larut petang tak kunjung pulang jauh melebihi batas waktu biasanya pulang kerja yakni pukul 14.00 WIB.

Dalam keluhan yang dituangkan di chat WA, pihak keluarga menyampaikan, “Entah motif apa yang dilakukan oleh management djarum brak Kaliputu sehingga 1 brak kaliputu dari subuh sampai sekarang belum pulang dengan dalih dijadikan saksi semua. Dasar dan mekanismenya apa? Pihak keluarga semua was-was dengan ulah management brak kaliputu.. Tolong dishare min,” tulisnya warga yang tak mau disebutkan namanya tersebut, Rabu (16/03/2022).

Dilanjutkan dalam chat tersebut, “Siap valid min. Istri saya sendiri sampai sekarang belum pulang tadi sempat nelpon jam 17.35 katanya baru mau balik, tapi sampai sekarang belum ada balik, saya pun jadi khawatir,” sambung dia.

Menanggapi hal tersebut sejumlah awak media mengkonfirmasi langsung ke manajemen Pabrik Rokok tempat buruh tersebut bekerja dan diterima oleh Kepala Bagian SKT Pabrik Rokok tersebut.

Menurut Kabag SKT Burikan‎, Adityo Nugroho, pihaknya membenarkan memang hingga petang sedang dilakukan pemeriksaan oleh manajemen atas diketemukannya indikasi pemalsuan kitir (Semacam invoice-red) di lingkungan pabrik tersebut.

“Dugaan kitir palsu itu diketahui pada hari Kamis (10/03/2022) lalu. Ada sebanyak 12 buruh yang diperiksa karena dugaan pemalsuan surat pembayaran kitir ” kata Adityo, Rabu (16/03/2022).

Pihaknya mengetahui adanya selisih antara jumlah produksi rokok sigaret kretek tangan (SKT) dengan uang yang dibayarkan.

Sehingga mulai Jumat (11/03/2022) lalu, sudah melakukan pemeriksaan terkait dugaan pemalsuan kitir itu.

“Kitir itu asli tapi palsu. Jadi kemiripannya 100 persen, karena ditulis menggunakan tangan,” ujar dia, saat ditemui Rabu (16/03/2022).

Dia menjelaskan, pihaknya menggandeng tim pemeriksa ‎dari eksternal untuk mendalami kasus tersebut.

Mulai hari Selasa (15/03/2022) kemarin, sudah ada 12 buruh rokok dari bagian giling dan batil yang diperiksa. Karena bergantian sehingga menunggu pemeriksaan selama tujuh hingga delapan jam.

“Untuk pekerja lainnya masuk dan pulang kerja secara normal. Jam kerja masuk jam 05.00 WIB pulang jam 13.00 WIB, kalau masuk jam 06.00 WIB pulang 14.00 WIB. Sementara bagian pengepakan, karena itu sampai siang juga, jadi bisa sampai jam 15.00 WIB,” sambungnya.

Sehingga buruh borong tersebut ditahan di kantor selama tujuh sampai ‎delapan jam.

“Jadi menduga bahwa ada pemalsuan kitir, kitir garapan, memang semua bisa mungkin dikarenakan mungkin ada salah satu karyawan melakukan itu. Dia mendapatkan akses kitir itu dari mana, yang melakukan siapa sih. Kitir ini bukti pembayaran yang kemudian ditukarkan untuk uang,” terangnya.

‎Dijelaskannya dalam pemeriksaan tersebut pihaknya menggandeng pemeriksa dari luar namun masih dilingkungan perusahaan untuk melakukan pemeriksaan, tapi tidak seluruh karyawan.

Dari hasil pemeriksaan, diduga terdapat dua kitir yang diduga dipalsuk‎an yang masing-masing jumlahnya ada 4.000 batang sehingga totalnya terdapat 8.000 batang.

“‎Nilainya per kitir Rp 152.800‎, jadi kerugiannya sekitar Rp 300 ribu,” ujar dia.

Terkait kejadian itu, pihaknya mengaku belum bisa menjawab siapa pelakunya dan akan menyerahkan ke kantor pusat terkait sanksi yang akan diberikan bila diketemukan pelaku pemalsuan kitir.

Namun pihaknya masih mendalami terkait alasan oknum buruh yang diduga melakukan ‎pemalsuan kitir.

“Sanksinya nanti bagaimana kami akan menyerahkannya ke kantor pusat,” ujar dia. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :

No More Posts Available.

No more pages to load.