Pati, isknews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati diminta solutif atau mencari solusi agar permasalahan kekeringan di Kabupaten Pati tidak berulang tiap tahunnya. Pasalnya, setiap musim kemarau tiba, puluhan hingga ratusan desa kekurangan air bersih.
Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Narso menilai Pemkab harus memikirkan jangka panjang terkait bencana kekeringan. Selama ini dari dampak adanya perubahan iklim, saat musim hujan terjadi banjir parah dan saat kemarau kekeringan.
“Jauh hari sudah ada warning tentang potensi bencana kekeringan di musim kemarau, Pemerintah harus tanggap. Selain itu juga perlu memikirkan jangka panjangnya ini harus diantisipasi,” kata Narso.
Antisipasi itu, lanjut Narso, bisa dilakukan dengan membenahi daya dukung lingkungan terhadap masyarakat. Salah satu langkahnya dengan reboisasi hutan. Sehingga bisa meminimalisir dampak bencana alam di Kabupaten Pati.
“Jangka panjang perlu kita antisipasi supaya tidak terlalu ekstrim akibat adanya perubahan iklim ini. Sehingga bisa diminimalisir. Salah satunya dengan reboisasi hutan saat ini gundul,” jelasnya.
Untuk diketahui kekeringan yang sudah melanda wilayah Kabupaten Pati ini berdampak signifikan. Mulai dari sisi perekonomian pertanian dan perikanan hingga kebutuhan dasar rumah tangga akan konsumsi air.
Selain itu, saat ini masyarakat banyak yang menggantungkan kebutuhan airnya dari bantuan air bersih yang dikirim melalui BPBD, PMI maupun kelomok-kelompok relawan lainnya.(mel)