Dukung Program MBKM, UMK Teken MoU dengan Muamalat Institute

oleh -671 kali dibaca
Foto : Dok. UMK

Kudus, isknews.com – Universitas Muria Kudus (UMK) berkunjung ke Muamalat Institute di Kuningan, Jakarga Selatan dalam rangka penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU). Hal ini guna mendukung pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Dalam kunjungan tersebut, Rektor Universitas Muria Kudus, Prof. Dr. Ir. Darsono, M.Si., didampingi oleh Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan, Dr. Drs. Achmad Hilal Madjdi, M.Pd., Ketua Lembaga Informasi Komunikassi dan Kerjasama (LINFOKOM), Syafiul Muzid, ST., M.Cs., dan Kabag. Kerjasama Dalam Negeri LINFOKOM, Alif Catur Murti, ST., M.Cs.

Setibanya di Muamalat Institute, rombongan UMK disambut hangat oleh Direktur Eksekutif Muamalat Institute, Anton Hendrianto beserta jajarannya. Rektor UMK menyampaikan keinginan untuk membangun kerjasama dgn pihak DIDU (Dunia Industri Dunia Usaha) dalam rangka melaksanakan program MBKM yaitu mahasiswa belajar diluar kampus.

“Bersama Muamalat Institute, kami berharap mahasiswa mampu memanfaatkan kesempatan belajar dari ahlinya dan langsung di lapangan. Mengingat salah satu program MBKM adalah magang kerja, yaitu mahasiswa belajar dengan melakukan praktek ilmu dan pengetahuannya secara langsung di dunia kerja,” ujar Rektor UMK.

Kerjasama yang dilaksanakan di Muamalat Tower di Kuningan Jakarga Selatan ini disambut baik oleh Direktur Eksekutif Muamalat Institute, Anton Hendrianto yang juga menjadi Head of Human Capital Strategy and Development Bank Muamalat Indonesia. Ia menyampaikan, kerjasama ini juga bertujuan untuk memperkuat ekosistem pendidikan dan meningkatkan kualitas sumber daya insani yang berkompeten.

Menurut Anton, tantangan yang harus dihadapi saat ini adalah industry gap, yaitu adanya mismatch antara jumlah lulusan perguruan tinggi dan jumlah kebutuhan industri perbankan syariah yang tidak seimbang.

“Hal tersebut disebabkan adanya skill mismatch, kebanyakan lulusan perguruan tinggi saat ini unggul di bidang kognitif, namun sebaliknya, di social skill dan juga interpersonal skill seperti problem solving, decision making, dan critical thinking masih perlu dikembangkan,” jelasnya.

Muamalat Institute, sambung Anton, memiliki program Muamalat Indonesia Kompeten (MIKO) yang didesain untuk mendukung pelaksanaan MBKM di perguruan tinggi.

“Kami sangat berterimakasih kepada UMK, karena dengan adanya kerjasama ini kita bisa bersinergi dengan pihak kampus melalui program pengembangan skill mahasiswa dengan meningkatkan kualitas mahasiswa yang siap kerja dengan dimentori oleh ahlinya,” harapnya.

Lebih lanjut, Anton menambahkan, selain program magang, diharapkan kerjasama ini juga bisa dilaksanakan pada kegiatan lain seperti dosen tamu, kuliah umum atau pelatihan.

“Muamalat Institute sangat terbuka dalam mengembangkan kerjasama ini, kami sangat siap untuk menghadirkan ahli dalam kuliah umum, studium generale, pelatihan bahkan sertifikasi kompetensi,” ujar Anton.

Di akhir kesempatan, poin dari kerjasama adalah Muamalat Institute siap mendukung pelaksanaan program MBKM dan Tridharma perguruan tinggi yang mengandung nilai-nilai kebaikan dan kebermanfaatan bersama. Kedepannya, kerjasama ini akan ditindaklanjuti dengan perjanjian kerjasama dan pelaksanaan teknis di tingkat fakultas dan program studi. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :