Empat Desa di Undaan Kudus Dihantam Cuaca Ekstrem, Ribuan Genteng Dibutuhkan

oleh -2,743 kali dibaca
Kondisi rumah warga di Undaan Kudus usai diterjang angin kencang. (Foto: ist.)

Kudus, isknews.com – Hujan lebat disertai angin kencang yang melanda Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, pada Selasa (6/5/2025) sore, mengakibatkan kerusakan cukup luas di empat desa. Desa Medini, Sambung, Glagahwaru, dan Undaan Kidul menjadi wilayah terdampak paling parah, dengan ratusan rumah mengalami kerusakan, khususnya pada bagian atap.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 15.30 WIB dan berlangsung cukup singkat, namun dampaknya sangat terasa. Warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga karena angin datang secara tiba-tiba dan merobohkan sejumlah pohon serta menerbangkan genteng rumah.

“Begitu hujan turun, langsung disusul angin besar. Genteng rumah saya berjatuhan, air masuk ke dalam rumah. Kami semua panik,” tutur Sunarti, warga Desa Medini.

Menurut data sementara yang dihimpun pemerintah kecamatan, lebih dari 4.000 genteng dibutuhkan untuk menutup atap rumah yang rusak. Desa Sambung mencatat kebutuhan genteng paling tinggi, terutama di gang 6 hingga 13, diikuti oleh Desa Medini di beberapa gang yang padat penduduk. Sedangkan di Desa Glagahwaru dan Undaan Kidul, kerusakan tersebar di sejumlah RT dan gang.

Camat Undaan, Arif Budiyanto, menyebut bahwa pihaknya bersama pemerintah desa dan BPBD telah turun langsung untuk meninjau lokasi serta membantu proses penanganan awal.

“Kami sudah koordinasi dengan BPBD dan mengerahkan relawan, termasuk dari TNI dan Polri, untuk membersihkan puing dan membantu warga memperbaiki atap rumah secara darurat. Bantuan logistik juga mulai kami distribusikan,” jelas Arif.

Selain genteng, warga juga memerlukan material bangunan lainnya seperti seng, esbes, paku, dan kayu penyangga, serta logistik pangan untuk kebutuhan harian. Sejumlah fasilitas umum juga dilaporkan mengalami kerusakan ringan.

Kerugian akibat bencana ini ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Sementara itu, warga secara swadaya mulai bergotong royong memperbaiki rumah mereka sambil menunggu bantuan lanjutan dari pemerintah daerah.

Arif mengingatkan agar warga tetap siaga menghadapi cuaca tak menentu. “Musim pancaroba seperti ini rawan terjadi angin kencang. Kami imbau warga rutin memeriksa kondisi atap dan pohon di sekitar rumah,” katanya. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :