Endhah Sam’ani: Utsava Kretek Bukan Sekadar Pameran, Tapi Gerakan Kreativitas Lokal

oleh -37 Dilihat
Foto: ist.

Kudus, isknews.com – Utsava Kretek 2025 tidak hanya hadir sebagai pameran temporer, tetapi juga sebagai gerakan kreativitas lokal yang menghidupkan kembali Museum Kretek Kudus sebagai ruang belajar, berekspresi, dan memperkuat ekonomi masyarakat. Hal ini disampaikan Ketua Dekranasda Kabupaten Kudus, Endhah Sam’ani Intakoris, saat menghadiri gelaran pameran di Museum Kretek pada Jumat (14/11/2025).

Pameran Temporer Museum Kretek 2025 bertajuk Utsava Kretek berlangsung pada 13–16 November 2025 dengan menghadirkan perpaduan antara sejarah, seni, serta ekonomi kreatif dalam satu rangkaian kegiatan. Endhah menegaskan bahwa pameran ini dirancang untuk kembali menarik minat masyarakat agar menjadikan Museum Kretek sebagai ruang edukasi budaya sekaligus tempat rekreasi dan pemberdayaan ekonomi.

“Bukan hanya tentang sejarah dan kebudayaan kretek, tetapi di sini juga hadir pameran ekraf dan UMKM binaan Dekranasda. Pengunjung bisa belajar banyak hal, mulai dari tari, teater, hingga modelling. Museum Kretek memiliki keunggulan sebagai ruang edukasi budaya yang lengkap, baik dari sisi sejarah, produksi, maupun perkembangannya dari masa ke masa,” ujarnya.

Endhah juga menekankan bahwa Museum Kretek memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki museum lain, mulai dari koleksi sejarah kretek Indonesia yang lengkap hingga area interaktif yang terus diperbarui agar tetap relevan dengan generasi muda.

Rangkaian kegiatan Utsava Kretek 2025 meliputi Pameran Bersama Museum, Pameran Ekonomi Kreatif, Sarasehan Kretek, Panggung Seni, serta sejumlah kelas interaktif seperti Belajar Bersama Tari, Teater, Modeling, dan Keroncong. Melalui kegiatan tersebut, masyarakat diharapkan dapat merasakan pengalaman belajar yang lebih luas dan terlibat langsung dalam proses kreatif.

Dalam kesempatan itu, Endhah juga menyampaikan pesan kepada pelaku industri dan pemerintah daerah terkait pentingnya peningkatan kesejahteraan pekerja kretek. Ia menegaskan bahwa kolaborasi antara UMKM kecil dan perusahaan besar diperlukan untuk membuka akses pemasaran yang lebih luas serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.

“Pemkab bersama perusahaan berupaya memastikan kesejahteraan buruh rokok agar ekosistem industri ini tetap adil dan berkelanjutan. Kita ingin UMKM kecil di Kudus bisa naik kelas. Kerja sama yang saling menguntungkan akan membuat semuanya tumbuh dan sejahtera,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya Disbudpar Kabupaten Kudus, Sudarman, menyampaikan bahwa total terdapat 30 stand yang berpartisipasi pada pameran tahun ini.

“Ada 20 stand ekonomi kreatif dan 10 stand dari komunitas kretek serta industri rokok seperti Langsep, Jalenka, dan lainnya. Kami juga menggandeng perusahaan rokok seperti Djarum, Sukun, dan Nojorono untuk menampilkan koleksi bersejarahnya dari tahun ke tahun,” terangnya.

Melalui Utsava Kretek 2025, Pemkab Kudus bersama Dekranasda berharap Museum Kretek semakin hidup sebagai pusat kreativitas, ruang edukasi, dan sarana promosi ekonomi lokal, sekaligus terus menguatkan identitas budaya kretek yang menjadi bagian penting dari sejarah Kudus. (AS/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :