KUDUS , ISKNEWS.COM – Rangkaian kegiatan SMASA EUFORIA 2019 yang dimulai sejak pertengahan bulan April berakhir pada awal Mei 2019 diawali dengan English Competition 14 April , SMASA CUP 21 April – 2 Mei dan Music Festival pada 4 Mei 2019.
Ketua Panitia SMASA EUFORIA , Geri Putra Radityo menyampaikan bahwa event ini selesainya lebih cepat sebab mengejar waktu masuksekolah sehingga harga tiket lebih rendah dari tahun lalu yakni hanya 15 K ( Rp.15.000,red ).
“ Untuk jumlah peserta tahun ini lebih ramai juga jumlah suporter lebih banyak sehingga dibutuhkan kordinasi yang baik antar panitia sehingga acara berjalan lancar.” Terangnya. Ditambahkanya,aturan untuk menyalakan flare diberlakukan agar pertandingan tidak rusuh.
Dirinya menyebut untuk tahun ini mendatangkan gues start dance , komunitas tari Kudus dan DJ Van Hendrick dari Jakarta sehingga meningkatkan antusias penononton.
“ Untuk sisi pertandingan diutamakan menjaga sportifitas agar acara berlangsung lancar dan sejumlah hadiah telah disiapkan sebagai pemacu semangat semoga ke depan bisa mengemas acara yang lebih baik lagi dan mampu menjadi ajang kegiatan bergengsi di kabupaten Kudus dan Jawa Tengah mengingat tahun ini sudah ada 45 peserta dari luar kota Kudus.” Imbuhnya.
Sementara itu Denny Endarto sebagai salah satu peserta suporter lomba SMASA EUFORIA mengatakan, karena ini sudah mencapai fase final harapan saya acara ini dapat berjalan dengan lancar tanpa halangan suatu apapun, tawuran ataupun apapun bisa dihindari.” Kita dipertemukan berbeda sekolah sehingga dapat berkomunikasi menjalin tali persahabatan, jangan terlalu mementingkan hadiah, karena yang terpenting kita dapat bertemu dan bersahabat satu sama lain.” Tandasnya .
Hal senada juga disampaikan Puji astuti,Pembina kasi 4(bidang tentang prestasi akademik olahraga seni budaya) SMA 1 Kudus menyampaikan bahwa program yang paling utama adalah SMASA EUFORIA , bernilai postif untuk entrpreneaur, berlatihan jual tiket latihan berwirausaha hampir terjual seribu tiket , ada peningkatan dari tahun kemarin yang 500 sekarang 1000 tiket.
“ Mereka dapat belajar berorganisasi mensukseskan event dan untuk perbedaan dengan tahun kemarin tidak jauh hanya material saja yang nampak menonjol.” Kata Ia.
Menurutnya tahun ini kordinasi antar panitia dan siswa lebih
baik sehingga minim kendala tinggal meningkatkan komunikasi dan evaluasi saja
agar mereka terus berkembang.” Yang paling pokok adalah,kami terus mengawal
para siswa agar jangan sampai mengalami penurunan nilai akibat kesibukan ini.”
Pungkasnya. ( Fn/Mr)