Forum Penyelamat PAN, Laporkan Temuan Penyimpangan LPJ Keuangan Bendahara Partai

oleh -1,200 kali dibaca

Kudus, isknews.com – Sejumlah kader PAN Kudus yang menamakan dirinya Forum Penyelamat Partai Amanat Nasional Kudus dipimpin oleh Mutaqin Husodo atau yang biasa dikenal dengan “Sodok” menggelar Jumpa Pers di Rumah PAN Kabupaten Kudus, jalan Mayor Kusmanto 15 Rendeng Kudus (14/5).  Forum yang di dominasi oleh kader partai yang pada Musyawarah Daerah (Musda) IV DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Kudus sebagai pendukung calon ketua Joko Prihatin tersebut, menyesalkan lambannya DPP PAN dalam merekomendasikan ketua formatur yang akan memimpin ketua DPD PAN Kudus periode 2016-2021.

Jumpa pers yang dilangsungkan di ruang Aula sekretariat partai ini juga dihadiri oleh puluhan kader dan pengurus PAN Kudus,  “Sudah dua bulan ini, jauh melebihi dari tatib penentuan ketua formatur yang menetapkan bila Musyawarah berakhir buntu (deadlock) maka  dalam waktu maksimal 14 hari DPW PAN Jateng akan menentukan siapa ketua PAN terrekomendasi, sudah dua bulan ini juga Kapal partai ini terombang ambing tanpa nahkoda setelah lima orang tim formatur gagal mencapai mufakat untuk memilih seorang ketua, ini bentuk inkonsistensi DPP , kenapa DPP? karena DPW juga gagal menentukan ketua sehingga menyerahkan keputusan Rekomendasi kepada DPP,,” jelas Sodok yang juga pada periode sebelumnya adalah Komandan Satgas PAN (Simpatik) dan kontraktor ternama di Kudus.

Sodok menambahkan “Kelambanan ini diduga karena oknum DPP ada kepentingan tersendiri dengan menjagokan sosok tertentu, namun di tataran arus bawah calon tertentu yang digadang-gadang tersebut mereka ketahui memiliki rseistensi yang tinggi dan penolakan dari sebagian besar mereka, hilangnya fatsun dan minimnya kaderisasi yang membuat grass root jadi seperti ini, kader jangan seolah di benturkan dengan isue kepentingan ormas yang selama ini tidak ada masalah, bahkan harmonis di tubuh partai ini, ” katanya.

Sementara salah satu juru bicara forum, Machmudi menyampaikan, “Tolong jangan di belokkan, pertemuan kita kali ini tidak ada hubungannya dengan tolak-menolak calon A  atau B, ketika nanti DPP sudah memutuskan calon yang direkomendasi, kami sebagai kader akan mematuhinya, namun dengan catatan DPP harus melihat fakta riil yang ada pada arus bawah terutama cabang dan ranting dan juga mentalitas dan serta moralitasnya di Organisasi ini,  pertemuan kita kali ini lebih pada sorotan kami tentang LPJ keuangan yang disusun oleh bendahara pengurus lama dibawah pimpinan Budiyono, memang agenda LPJ waktu itu digelar di pramusda, bukan pada saat musda, karena dalam Musda sudah tidak ada lagi agenda pembacaan LPJ, pada waktu pramusda LPJ sudah dipertanyakan validitasnya oleh audiens para peserta pramusda, dan rezim lama yang dipimpin oleh bendaharanya kala itu menjanjikan untuk memperbaiki dan menunjukkan data-data dukungnya ternyata itu tidak pernah dilakukan, terutama dana yang bersumber pada Banpol atau dana partai yang bersumber dari Pemerintah Daerah, dan kami memiliki data dan bukti yang kuat bahwa pengurus rezim lama kami duga telah melakukan penyimpangan, manipulasi kegiatan dan pembelanjaan pada susunan laporan keuangan partai, dan secepatnya kami akan lakukan upaya verbal terhadap mereka ke yang berwajib dengan data dan bukti yang kami miliki,” jelas Machmudi yang juga mantan ketua POK DPD PAN ini.

Ditempat yang sama, Eddy Yusuf, mantan MPP dan inisiator pendiri DPD PAN Kudus, juga menggaris bawahi pernyataan koleganya bahwa pertemuan ini tidak ada kaitanya dengan like and dislike pada seseorang, “PAN kan menjunjung tinggi demokratisasi, nah pada musda kemarin masih ada agenda yang menurut para peserta musda masih belum tuntas terutama pada LPJ, nah ini ada temuan dari para kader bahwa ada penyimpangan yang menurut mereka sangat signifikan dalam penyusunan LPJ Musda kala itu, maka ya mereka harus siap dengan resiko atas apa yang mereka lakukan, terutama impikasi hukumnya, dan gerakan ini murni dari kader dan tanpa ada bayaran apapun seperti tuduhan beberapa pihak selama ini, yang jelas dalam waktu dekat ini kami akan melapor,” ujar Eddy Yusuf.

Ditemui secara terpisah, Budiyono yang sebelum Musda adalah selaku  bendahara DPD PAN Kudus (15/5) menanggapi atas beberapa tudingan dari forum tersebut menyampaikan, “Saya jawab dulu persoalan bahwa gagalnya rezim lama dalam komunikasi dan kaderisasi, kalau itu diaggap gagal, itu kan merupakan kegagalan kolektif,  bukan cuma saya saja, mereka yang berkumpul disana itu kan hampir semuanya pengurus di rezim lama, artinya mereka juga ikut bertanggung jawab atas kegagalan tersebut” Jelasnya.

Dirinya menambahkan,” terkait tudingan penyimpangan keuangan, semua laporan keuangan sudah tercatat semua, mulai dari penerimaan hingga pengeluaran, semuanya tercatat dan sudah saya sampaikan pada saat pramusda, yang pada saat penyampaian tersebut juga di hadiri dari unsur DPW, pak Jayus, sudah saya floorkan ke audiens saat itu, monggo yang kurang bisa ditanyakan, dan pada saat itu memang ada beberapa yang menyoroti beberapa item-item tertentu, sudah saya jawab, sudah saya klarifikasi, minta memperbarui data sudah saya lakukan pada saat itu, pada saat pramusda hampir semua sudah saya jawab, sudah saya klarifikasi dengan data dukung sebanyak tiga box, waktu itu mereka sudah menerima, dan klarifikasi sudah saya siapkan, jadi aneh kalau jauh setelah pramusda tiba-tiba ada tudingan seperti itu? pada saat itu semua menerima LPJ itu disaksikan unsur DPW tadi.” tandasnya.

“Waktu itu saya sampaikan kalau masih ada sisa sisa keberatan nanti bisa disampaikan di Musda, dan ketika Musda sudah tidak muncul lagi keberatan itu, coba tanyakan saudara Anis Hidayat selaku ketua persidangan dia mencatat semuanya, tidak ada keberatan apapun tentang LPJ semua menerima dan sudah di dok, lalu kesalahan saya dimana? saya jadi heran kenapa saya tiba-tiba dipojokkan seperti ini? saya tahu ini resiko saya ketika ikut maju dalam bursa ketua DPD, saya di fitnah macam-macam baik secara langsung maupun lewat seluler SMS misalnya, saya juga bisa menuntut balik kepada mereka atas pencemaran nama baik, karena saya simpan semua data dan fitnahan mereka, tapi apakah saya harus sampai seperti itu?” (YM)

 

KOMENTAR SEDULUR ISK :