Gabung di Tim SAR Semeru, Relawan MDMC Kudus Lakukan Asesmen Kaji Cepat Kebutuhan Warga Terdampak

oleh -1,789 kali dibaca
Sejumlah relawan dari MDMC Kudus saat berada di kawasa terdampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur (Foto: istimewa)

Kudus, isknews.com – Wakil ketua tim tanggap darurat (Muhammadiyah Disaster Management Center) MDMC Kudus  Satriyo Yudo Budi Wicaksono yang kini tengah bergabung dengan 25 rekannya di tim Respons MDMC Jawa Tengah pimpinan Naibul Umam Eko Sakti.

Posisi timnya kini berada di kawasan Gunung Semeru yang terletak di dua Kabupaten Lumajang dan Malang setelah mengalami erupsi disertai guguran awan panas pada Sabtu (4/12) lalu.

Dihubungi oleh media ini, Satrio yang sedang berada di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang bersama 5 relawan MDMC Kudus tengah menjalani tugas utama mempersiapkan kaji cepat kebutuhan penduduk terdampak.

“Kami bergabung dalam Divisi Tanggap Darurat Rehabilitasi dan Rekonstruksi (TDRR) dengan instruksi melaksanakan koordinasi respon tanggap darurat. Serta, membentuk poskor dan asesmen ke warga terdampak,” ujar Satrio saat dihubungi via telepon genggamnya, Selasa (07/12/2021).

Dia mengatakan pihaknya kini sedang melakukan tindakan kesiapsiagaan di bawah koordinasi MDMC Jatim yang menetapkan poskor relawan Muhammadiyah untuk tanggap darurat erupsi di Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Lumajang.

“Seuai instruksi dari MDMC pusat, surat tugas kami untuk menjadi relawan disini adalah selama sepuluh hari, namun bila masih dibutuhkan tentu kami masih akan tetap tinggal disini,” ujar Satrio.

Selain itu kata dia persiapan-persiapan mendukung respon tanggap darurat erupsi Gunung Semeru juga diikuti oleh tim relawan Muhammadiyah dari Angkatan Muda Muda Muhammadiyah, Rumah Sakit Muhammadiyah dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah serta profesionalisme Lazismu yang sudah sangat siap dalam mendukung operasi tanggap darurat bencana.

Sementara itu hingga hari ini dikutip dari laman resmi BNPB, berikut ini total data korban jiwa atau terdampak yang berhasil dihimpun oleh Posko, yaitu warga terdampak 5.205 jiwa, hilang 27 dan meninggal dunia 15. Posko masih memutakhirkan data warga terdampak.Dari jumlah mereka yang meninggal dunia, sebanyak 8 jiwa teridentifikasi di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 7 lainnya di Kecamatan Candipuro. Sementara itu, warga yang mengungsi berjumlah 1.707 jiwa yang tersebar di 19 titik. (YM/YM)

KOMENTAR SEDULUR ISK :