Kudus, isknews.com – Dalam menekan angka kasus dan kematian akibat demam berdarah dengue (DBD), Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus menggelar kegiatan Update Tata Laksana Dengue bagi tenaga kesehatan, bertempat di hotel @hom pada Rabu (9/3).
Kegiatan ini digelar dengan menggandeng 19 puskesmas dan 10 rumah sakit di Kabupaten Kudus. Supaya, bisa segera melaksanakan upaya pencegahan penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Darsono, menuturkan, kasus DBD di Kabupaten Kudus sempat melonjak naik hingga ada 3 warga yang meninggal dunia pada Januari akhir 2022 kemari.
“Untuk mengantisipasi hal itu terjadi kembali, kami mengundang para dokter dan analis kesehatan di puskesmas dan rumah sakit agar bisa mengambil langkah cepat penanganan penyakit demam berdarah,” ujarnya.
Kemudian, Darsono juga mengimbau agar penggunaan rapid test dengue bisa dimanfaatkan secara tepat. Sehingga, apabila terdapat warga yang memiliki gejala bisa langsung dites dan dengan cepat ditangani.
Disamping itu, pelaksanaan gerakan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan 3M juga harus dimaksimalkan.
Yakni, membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air, menutup rapat tempat-tempat penampungan air, serta memanfaatkan kembali atau mendaur ulang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
“Plus nya sendiri adalah menaburkan bubuk abate pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, atau menggunakan obat nyamuk dan anti nyamuk,” imbuhnya.
Gerakan PSN ini dinilai lebih efektif untuk memberantas sarang nyamuk dibanding dengan vogging. Pasalnya, Vogging sendiri hanya bisa memberantas nyamuk dewasa dan tidak bisa memberantas jentik-jentik nyamuk.
“Padahal nyamuk dewasa itu sendiri jika bertelur bisa menghasilkan 200 telur jentik,” imbuhnya. (MY/YM)