Kudus, isknews.com – Pasar Jadug merupakan pasar tiban yang terletak di Desa Gulang Kecamatan Mejobo, Kudus. Pasar Jadug berlokasi di RW 5 Desa Gulang, tepatnya di sepanjang dukuh umbul, atau Pasar doro ke selatan lurus.
Ya, pasar tiban yang diresmikan bersamaan dengan peresmian kampong iklim awal November tahun 2020 itu pada bulan ramadhan tahun ini hadir setiap minggu sore jelang berbuka puasa.
Pantauan isknews.com di lokasi, Minggu (18/4/2021) terlihat deretan lapak UMKM baik makanan, minuman, craft, kerajinan hingga mainan anak-anak ikut meramaikan sore itu. Hal tersebut menjadikan magnet tersendiri, khususnya warga setempat dan warga Desa sekitar untuk mengunjunginya.
Warga yang hadir di pasar jadug terlihat hampir sebagian besar memakai masker, hal itu menandakan bahwa warga setempat sudah terbiasa dan semakin sadar akan kepatuhan prokes di masa adaptasi kebiasaan baru.
Menurut Kepala Desa Gulang, Aris Subkhan, Hari ini adalah hari kedua Pasar Jadug Gulang dibuka, semenjak November 2020 lalu. Ia lakukan ini sebagai bentuk rasa keprihatinan kepada warganya yang merupakan para pedagang kecil dan kehidupan mereka sangat terdampak ditengah wabah pandemi covid-19.
“Kita prioritaskan yang berjualan disini adalah Penduduk Gulang yang bergelut dengan UMKM. Kini usaha mereka sebagian besar lumpuh akibat wabah Covid-19 yang belum jelas kapan akan segera berakhir. Dengan Pasar Jadug ini saya berharap bisa menjadi wadah bagi pelaku usaha kecil masyarakat khususnya warga Gulang untuk bangkit di tengah Pandemi Covid-19.” Terang Aris kepada isknews.com
“Biar pergerakan ekonomi semakin menggeliat dan prokes pun juga tetap tidak abai, jadi keduanya bisa saling jalan beriringan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, lanjut Aris, pihaknya mempunyai aturan ketat, yakni warga yang masuk harus taat pada protokol kesehatan dimana pihaknya terpaksa menempatkan jarak tertentu antara satu pedagang dengan lainnya.
“Ini juga kami gunakan sebagai wadah dan cara kami mengkampanyekan kebiasaan baru 3M. Yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Ibarat kata kita menyelam sambil minum air. Perekonomian warga kita bangkitkan, begitu dengan kesadaran mereka untuk melakukan 3M,” tandasnya. (AJ/YM)